Kamis, 2 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Dihadapan Caleg Terpilih PDIP, Hasto Kristiyanto Ajak Berani Lawan Praktik Hukum Kolonial Penguasa

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut jika saat ini Indonesia masih mewarisi semangat kolonial dalam bentuk arogansi kekuasaan di dalam sektor hukum.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat membuka Sekolah Hukum yang digelar DPP PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut jika saat ini Indonesia masih mewarisi semangat kolonial dalam bentuk arogansi kekuasaan di dalam sektor hukum

Namun, Hasto menegaskan PDIP masih beruntung memiliki rekam jejak sejarah dalam melawan tindakan kolonialisme. 

Hal itu disampaikan Hasto dalam sambutannya saat membuka Sekolah Hukum yang digelar DPP PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024). 

Awalnya, Hasto menyinggung jika keterjajahan hukum kolonial benar-benar dirasakan oleh para pendiri bangsa, salah satunya Presiden Pertama RI Ir Soekarno. 

Namun justru dengan tekanan dari kolonalis, justru berujung pada perjuangan Indonesia merdeka. 

"Tetapi sekian lama kita merdeka, oleh perjuangan yang berdarah-darah, yang secara luar biasa, dilakukan oleh para founding fatjer kita, tapi ternyata kita masih sering mewarisi hukum-hukum kolonial dalam bentuk arogansi kekuasaan itu," kata Hasto. 

Hasto lantas mengisahkan apa yang dialami oleh Bung Karno yang hampir ditangkap bersama teman-teman seperjuangannya di Partai Nasional Indonesia (PNI). Namun dalam kejadian itu justru Bung Karno tak gentar melawan hukum kolonial. 

"Setelah menggelorakan semangat Indonesia merdeka, sekarang dan sekarang, itu bukan ucapan yang mudah, karena menghadapi suatu tantangan hukum," ungkapnya. 

"Lalu Bung Karno ditanyakan, ditanya oleh Bung Gatot, Sekretaris Jenderal PNI saat itu, apakah Bung Karno siap untuk menghadapi risiko yang terburuk di dalam menghadapi hukum kolonial itu? Lalu Bung Karno mengatakan, seseorang jangan melibatkan dirinya ke dalam perjuangan hidup atau mati, jika dia sebelumnya tidak insaf akan akibatnya," sambungnya. 

Atas dasar itu, Politisi asal Yogyakarta ini meminta seluruh kader PDIP untuk berbangga lantaran memiliki rekam jejak sejarah perjuangan melawan hukum kolonial. 

"Jadi saudara-saudara sekalian, berbanggalah, bahwa PDI perjuangan ini memiliki rekam jejak sejarah perjuangan dengan Partai Nasional Indonesia, dimana para pemimpinnya berani berjuang meskipun harus menghadapi hukum kolonial," tegasnya. 

Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan, Bung Karno pernah menyampaikan jika musuh akan selalu mengerahkan segala cara untuk tak melepas cengkramannya. Namun Bung Karno tetap teguh pada pendirian bahwa musuh pasti akan hancur dan kemenangan akan diraih. 

Dia pun mengingatkan jika jangan pernah berpikir kalau meraih kemerdekaan adalah hal yang mudah. Pasalnya Bung Karno telah memberi contoh dengan harus melalui berbagai perjuangan. 

"Jadi Bapak-Ibu dan saudara-saudara sekalian, kita adalah partai pejuang, sejak zaman kolonial, kita, Bung Karno mengadapi suatu bentuk ketidakadilan, dari hukum-hukum Belanda, untuk memenjarakan, mereka yang berjuang, bagi keadilan, bagi kebenaran," pungkasnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved