Pilpres 2024
Nasib Jokowi Usai Tak Jadi Presiden dan Disebut Bukan Bagian PDIP, Pulang ke Solo Seperti Mimpi SBY?
Jokowi akan lengser dari kursi kepresidenan pada 20 Oktober 2024. berikut prediksi nasib Jokowi setelah tak lagi duduk sebagai presiden?
Presiden menepis isu bahwa dirinya akan menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) usai tidak lagi menjadi Presiden Indonesia.
Ia kembali menegaskan bahwa akan kembali ke Solo.
"Kembali ke Solo jadi rakyat biasa, udah," ucapnya.
Hal tersebut selaras dengan tanah rumah hadiah negara di wilayah Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang disebut-sebut akan diberikan kepada Jokowi.
Luas tanah yang disiapkan mencapai lebih dari 9000 m2.
Jokowi Bisa Lanjutkan Kekuatan Politiknya Melalui Gibran
Sementara itu, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno memprediksi Jokowi akan kehilangan kekuatannya setelah tidak lagi menjabat Presiden.
Perlahan, kekuasaan akan beralih kepada Prabowo Subianto selaku pemenang Pilpres 2024 setelah putusan MK 22 April 2024.
"Secara alamiah memang setelah ada capres terpilih, presiden terdahulu perlahan mulai kelihatan powernya. Mataharinya sudah berubah ke presiden terpilih. Dan itu hukum alam," ucap Adi saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2024).
Adi menyampaikan masalah serupa pernah terjadi pada era pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat akan berakhir masa kekuasaanya.
Saat itu, pengaruh SBY hilang yang akhirnya beralih ke Jokowi selaku pemenang Pilpres.
"Elite saat itu beralih ke Jokowi yang ditetapkan sebagai pemenang. Begitupun dengan Jokowi yang sepertinya tinggal menghitung bulan pengaruhnya tak akan sekuat dulu. Dan perlahan elit mulai bersandar ke prabowo. Soal siklus politik saja," katanya.
Namun, kata Adi, Jokowi bisa saja memiliki peluang untuk mempertahankan kekuatan politiknya lewat putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang kini menjadi wakil presiden untuk Prabowo.
"Apapun judulnya Gibran adalah wapres terpilih meski pada saat bersamaan publik tahu wapres itu posisinya sebatas ‘ban serep’. Tapi peluang tancapkan powernya lewat Gibran meski terbuka," katanya.
Adi menuturkan Jokowi bisa meneruskan kekuatan politiknya lewat Gibran hanya dengan satu syarat. Yakni, Gibran harus memiliki atau menjadi bagian partai besar.
"Catatannya Gibran harus punya backing partai besar atau menjadi bagian dari partai besar, tanpa itu, sulit tancapkan kekuatan politiknya. Yang powerful tetaplah presiden," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.