Pilpres 2024
Teka-teki Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran: Istana, TKN, hingga Ketua ProJo Beri Komentar
Meski pemerintahan Jokowi masih berlangsung sampai tujuh bulan mendatang, pembicaraan kabinet Prabowo-Gibran sudah mulai santer berlangsung.
Tetapi, Gibran menekankan sekali lagi bahwa keputusan pembentukan kabinet mutlak pada Prabowo.
"Ya mungkin (Jokowi memberikan) masukan, tapi penentuannya di Pak Prabowo ya," tutup Gibran.
TKN Prabowo-Gibran: Masih Digodok
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Herman Khaeran, mengungkapkan kabinet Prabowo-Gibran masih dalam proses penggodokan.
Ia mengatakan belum ada kepastian mengenai siapa saja yang akan mengisi posisi menteri.
"Kalau pembicaraan-pembicaraan politik tentu pasti ada. Namun, kepastian atas portofolio itu kan belum. Ini masih digodok," ujar Herman saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin.
Nantinya, lanjut Herman, hasil pembicaraan itu akan dibawa ke masing-masing pimpinan partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca juga: Soal Komposisi Kabinet, Gibran Sebut Sudah Bicara dengan Prabowo sejak Beberapa Hari
Meski demikian, Herman belum bisa memastikan kapan Prabowo dan Gibran membuka pembicaraan itu.
"Boleh jadi di antara presiden dan wapres sudah jadi pembicaraan inti. Setelah itu mungkin akan dibicarakan secara pasti dengan pimpinan partai-partai yang lain," katanya.
Herman menuturkan pihaknya juga masih menunggu Prabowo maupun Gibran untuk membuka pembicaraan dengan Demokrat. Termasuk, soal portofolio kabinet Prabowo-Gibran.
"Kita menunggu sampai nanti beliau mengajak untuk pimpinan partai kami juga merumuskan portofolio apa dan berapa tentu yang akan diberikan kepada Partai Demokrat, tentu sangat tergantung kepada hak prerogatifnya Presiden," pungkasnya.
Ketua ProJo: Sudahlah Jangan Ngomongin
Terpisah, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, enggan berbicara mengenai ancang-ancang kabinet Prabowo-Gibran.
Menurutnya, membahas kabinet Prabowo-Gibran sedangkan masa pemerintahan Presiden Jokowi belum usai, merupakan hal tak elok.
"Sudah lah jangan ngomongin itu (kabinet). Pembentukan kabinet belum, ini kan masih tujug bulan pemerintah atau Kabinet Indonesia Maju," kata budi Arie kepada Tribunnews.com, Senin.
"Masih banyak yang bisa kita lakukan, tidak perlu tergesa-gesa," imbuhnya.
Ia menegaskan rencana rekonsiliasi parpol dibutuhkan dalam upaya mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.