Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Sikapi Pengumuman KPU Soal Hasil Pilpres, Ganjar: Benteng Terakhir adalah Mahkamah Konstitusi

Ganjar juga mengaku merasakan suasana kebatinan dari para tokoh masyarakat yang meragukan penegakkan prinsip kejujuran dan keadilan dalam pemilu.

Penulis: Gita Irawan
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Tim Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan mengajukan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ke MK besok atau Sabtu (23/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tampak tenang saat menyikapi pengumuman KPU soal hasil Pemilihan Presiden tahun 2024 semalam.

Bahkan sebelum memulai konferensi pers di Posko Gama Jalan Teuku Umar Nomor 9 Menteng Jakarta Pusat pada Kamis (21/3/2024) siang, Ganjar sempat bertegur sapa dengan awak media.

Baca juga: Ganjar Pastikan Gugat Hasil Pilpres 2024, Mahfud MD: MK Bukan Mahkamah Kalkulator

Dengan cara bicara yang relatif teratur, runut, dan tenang, Ganjar kemudian memulai pernyataannya dengan menceritakan apa saja yang telah dilakukannya dengan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD selama sebulan terakhir.

Selama satu bulan ini, kata dia, keduanya juga berkomunikasi dengan partai pengusung dan para saksi-saksi di daerah perihal kebenaran dari cerita-cerita yang mereka tangkap soal proses Pemilu 2024.

Ia mengatakan hasil Pilpres 2024 yang diumumkan oleh KPU semalam telah sudah diantisipasi dan dibahas sejak lama dan intens dengan Ketua Umum partai-partai oengusung Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Ganjar: Gugatan PHPU Jadi Momentum Kembalikan Marwah Demokrasi dan Kredibilitas MK

"Kalau keputusan hari ini kami sudah mengantisipasi lama dan kami berkomunikasi cukup intens. Jadi ini cerita soal proses lama, persiapan lama, yang baru bisa diomongkan nanti. Jadi kami komunikasi cukup intens terkait hal itu," kata Ganjar saat konferensi pers di Posko Gama Jalan Teuku Umar Nomor 9 Menteng Jakarta Pusat pada Kamis (21/3/2024).

"Soal partai lain mereka punya sikap sendiri-sendiri ya kami sangat menghormati. Dan itu sah adanya. Maka setelah ini pun, kami akan berkomunikasi lagi kepada beliau-beliau. Rasanya fatsun politik itu musti kita lakukan," sambung dia.

Selain itu, ia juga  mengatakan, selama sebulan terakhir mereka berdua telah berkeliling, melihat, mendengar, menerima banyak masukan dari berbagai kelompok masyarakat cerita-cerita tentang proses pemilu yang terjadi di Indonesia ini.

Cerita-cerita tersebut, kata Ganjar, di antaranya adalah mulai dari proses seleksi capres cawapres, putusan MK 90 (putusan MK yang membuat Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi cawapres Prabowo Subianto) yang menjadi pertanyaan banyak pihak, sampai ada masalah secara prosedur pendaftaran di KPU.

Selain itu, cerita yang juga ditangkap Ganjar dan Mahfud adalah tentang aparatur yang terlibat mulai dari pusat sampai daerah, bantuan yang tiba-tiba muncul dengan sangat masif, money politik, hingga intimidasi.

Ganjar juga mengaku merasakan suasana kebatinan dari para tokoh masyarakat yang meragukan penegakkan prinsip kejujuran dan keadilan dalam pemilu.

Ia pun mencatat para ilmuwan, akademisi di seluruh Indonesia juga telah mengingatkan agar pemilu harus jurdil (jujur dan adil) dan luber (langsung, umum, bebas, rahasia).

Baca juga: Hasil Perolehan Suara Anies-Muhaimin vs Prabowo-Gibran vs Ganjar-Mahfud di 38 Provinsi

Cerita-cerita yang sampai kepada tim Ganjar-Mahfud itu, kata dia, kemudian diverifikasi satu per satu.

"Tentu saya menghormati seluruh proses yang berjalan. Kami menyampaikan laporan-laporan kepada penyelenggara pemilu, apakah itu KPU, apakah itu Bawaslu, dan kita berharap memang Bawaslu akan merespon. Sayang tidak semuanya merespon," kata Ganjar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan