Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Jokowi Bertemu Surya Paloh di Istana, Pengamat: Kalau Bicara Soal Koalisi Harusnya Datangi Prabowo

Menurutnya jika berbicara soal gabung ke koalisi pendukung Prabowo-Gibran, harusnya Surya Paloh bertemu dengan Prabowo.

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo. 

Sudirman Said meyakini, Surya Paloh tetap istiqomah di Koalisi Perubahan.

"Kami mendengar dari banyak pihak bahwa Nasdem tetap masih setia pada jalur perubahan," ucap Sudirman Said.

Sudirman Said menegaskan, sikap itu akan diputuskan setelah nantinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan pemenang Pilpres 2024.

Sejauh ini, ia menekankan, Koalisi Perubahan meliputi Partai Nasdem, PKS, dan PKB masih solid.

"Menurut saya terlalu dini untuk menyimpulkan apapun dan kami di Timnas terus berkomunikasi dengan seluruh partai sejauh yang saya tahu saya dengar dari para pimpinan partai ketiga partai juga masih ingin bersama-sama," terang Sudirman Said.

"Termasuk juga Pak Anies masih ingin berada dalam jalur perubahan dan kita lihat perkembangan ke depan, tapi saya tidak melihat ada hal yang material atau yang dicurigai ada kesepakatan deal, menurut saya ini rasanya enggak," tutur eks menteri ESDM tersebut.

Baca juga: Gibran Apresiasi Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh: Mendinginkan Suasana

Sinyal Dukungan ke Prabowo-Gibran?

Menurut Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin pertemuan Jokowi dan Surya Paloh merupakan sinyal dukungan Nasdem untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pertemuan politik. Bisa jadi membicarakan soal dukungan Nasdem," kata Ujang, Senin (19/2/2024).

Ujang menuturkan, pertemuan tersebut juga menjadi momen krusial terkait posisi Nasdem dalam pemerintahan presiden selanjutnya.

"Apakah akan masuk pemerintahan atau akan menjadi oposisi," ucap Ujang.

Ujang menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan tanggapan Presiden Jokowi atas permintaan Surya Paloh.

"Kelihatannya Surya Paloh ingin berkomunikasi dengan Jokowi, pasca Nasdem kalah di Pilpres dan bisa jadi Nasdem atau Surya Paloh berkomunikasi untuk gabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran," jelas Ujang.

Ujang meyakini, permintaan Surya Paloh untuk bertemu Presiden dikarenakan Jokowi merupakan sosok penting bagi Prabowo-Gibran.

"Kita tahu juga Jokowi merupakan king maker Prabowo-Gibran," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan pertemuan tersebut hanya merupakan silaturahmi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved