Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Litbang Kompas Gunakan Dana Sendiri, Hasil Quick Count Pilpres dan Pileg 2024 Dijamin Presisi

Litbang Kompas melaksanakan survei hitung cepat (quick count) Pemilihan Umum serentak 2024.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/domu d ambarita
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Harian Kompas akan melaksanakan survei hitung cepat (quick count) dan exit poll pemilihan umum 2024, Rabu (14/2/2024). General Manager Litbang Kompas Ignatius Kristanto Hadisaputro menyebut hasil quick count akan diumumkan cepat, beberapa jam setelah pencoblosan. 

Litbang Kompas menugasi tim survei memantau 2.000 tempat pemungutan suara (TPS).

Jumlah titik yang dipantau diambil secara acak atau random sampling dari jumlah 823.220 TPS tersebar di 38 provinsi untuk Pemilu 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut Kris, kualitas hasil survei tim Litbang Kompas dijamin tepat sesuai sistem ukuran survei.

“Lebih presisi karena jumlah responden lebih besar, yaitu 2.000 TPS.”

Keandalan hitung cepat Kompas sebagai rujukan hasil Pemilu 2024 ditopang metode sampling acak sistematis dengan tingkat kepercayaan 99 persen dan simpangan kesalahan (margin of error) diperkirakan kurang dari satu persen.

Sistem dan prosedur kerja tim survei didesain berjenjang. Setiap 5 tenaga survei di TPS dipimpin sesorang koordinator TPS.

Tenaga lapangan disebut interviewer.

Dengan demikian, 2.000 petugas (interviewer) di TPS memiliki atasan langsung berjumlah 400 orang, selaku koorinator TPS.

Tenaga interviewer dan koordinator berlatar belakang pendidikan sarjana, atau mahasiswa setidaknya tingkat akhir, menjelang lulus kuliah.

Status tenaga lepas. Kemudian setiap dua atau tiga provinsi diawasi seorang tenaga peneliti Litbang Kompas.

Cara kerjanya adalah, tim lapangan menggunakan telepon seluler memotret kertas formulir Model C1 Plano yang berisi angka-angka hasil rekapitulasi penghitungan suara di TPS.

Foto dikirim melalui aplikasi yang desain tim IT Kompas di kantor Pusat di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta.

Agar hasilnya akurat, tim di pusat data Litbang Kompas yang berada Jakarta, memvalidasi secara berjenjang.

Pertama, tim mengecek isi dan kualitas foto yang dikirim. Kemudian tim menelepon si pengirim foto dari lapangan, untuk menanyakan apakah foto pengitungan suara yang dikirim sudah akurat.

“Verifikai tahap kedua, dilakukan oleh tim Litbang Kompas dari Jakarta dengan menelepon ketua KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) atau petugas KPPS untuk verifikasi atau menanyakan apakah hasil pengitungan suara yang dikirim dari lapangan sesuai dengan hasil rekapitulasi riil di TPS itu. Setelah data presisi, dimasukkan ke dasboard sistem pengolahan data secara kompurer,” ujar Kris.

Masih menurut Kristanto, sebanyak 2.000 TPS sampel yang ditarik secara acak memiliki konsekwensi untuk kerja tim. 2.000 titik TPS itu dicari alamat lengkap.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan