Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Jokowi Dikritik Akademisi, Pakar: Kesadaran Kolektif Meluas, Tak Bisa Dibendung

Presiden Jokowi mendapatkan gelombang kritik dari kalangan civitas academica. Akademisi UNJ, Ubedilah Badrun, kesadaran kolektif sudah meluas.

Editor: Nuryanti
Tangkap Layar YouTube Sekretariat Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi mendapatkan gelombang kritik dari kalangan civitas academica. Akademisi UNJ, Ubedilah Badrun, kesadaran kolektif sudah meluas. 

Kesadaran ini, sambung Ubedilah, sudah meluas dan tak bisa dibendung, ada ketidakpercayaan publik terhadap elite politik.

"Kesadaran kolektif ini kini makin meluas dan sudah tidak bisa dibendung. Ada ketidakpercayaan publik yang luar biasa terhadap presiden, terhadap MK, terhadap KPU dan elite politik lainya secara umum," jelas Ubedilah.

Ubedilah menyebut politik nasional sedang menuju kebuntuan politik dan jalan keluarnya ialah memutus rantai ketidakpercayaan publik.

"Di saat yang sama mahasiswa sebagai generasi intelektual muda kampus juga kecenderungannya akan bergerak masif."

"Dalam situasi buntu politik ini, maka jalan keluarnya mesti memutus mata rantai ketidakpercayaan publik tersebut," tuturnya.

Putusan DKPP

Kemarin DKPP membacakan empat putusan mengenai pendaftaran putra sulung Presiden Jokowi, Gibran, sebagai cawapres. Ketua dan semua Anggota KPU menjadi teradu.

Adapun nomor perkara sidang kali ini adalah: 135-PKE-DKPP/XXI/2023, 136-PKE-DKPP/XXI/2023, 137-PKE-DKPP/XXI/2024, dan 141-PKE-DKPP/XXI/2023.

Para pelapor mendalilkan Ketua dan Anggota KPU diduga melakukan pelanggaran etik karena memproses Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Sunandiantoro selaku kuasa hukum Demas Brian Wicaksono yang merupakan pelapor perkara 135 mengatakan, Gibran mendaftar pada saat peraturan KPU masih mensyaratkan capres-cawapres minimal berusia 40 tahun. KPU baru mengubahnya setelah proses di KPU berjalan.

"Hal itu telah jelas-jelas membuktikan tindakan para terlapor merupakan tindakan yang bertentangan dengan prinsip berkepastian hukum penyelenggara pemilu dan melanggar sebagaimana tertuang dalam Pasal 11 Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu No 2/2017 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu," ungkap Sunandiantoro dalam sidang di DKPP, Senin.

Daftar Civitas Academica Kritik Jokowi

Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi kampus pertama yang menyampaikan keresahannya soal situasi perpolitikan Tanah Air.

Langkah itu kemudian disusul oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dan kampus-kampus lain. Berikut daftarnya:

  1. UGM, 31 Januari 2024
  2. UII, 1 Februari 2024
  3. Universitas Khairun Ternate, 1 Februari 2024
  4. Unand, 2 Februari 2024
  5. UIN Sunan Kalijaga, 2 Februari 2024
  6. UNHAS, 2 Februari 2024
  7. Universitas Lambung Mangkurat 2 Februari 2024
  8. Universitas Atma Jaya, 2 Februari 2024 (Rilis Media)
  9. Universitas Indonesia, 2 Februari 2024
  10. UMY, 3 Februari 2024
  11. UAD, 5 Februari 2024
  12. Universitas Sanata Dharma, 12 Februari 2024
  13. APMD, 6 Februari 2024
  14. UNPAD, 3 Februari 2024
  15. Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, 2 Februari 2024
  16. UIN Syarif Hidayatulah Ciputat, 5 Februari 2024
  17. Universitas Pendidikan Indonesia, 5 Februari 2024
  18. UNAIR, 5 Februari 2024
  19. LP3ES, 3 Februari 2024
  20. Persatuan Gereja-gereja Indonesia, 1 Februari 2024
  21. UMS, 5 Februari 2024
  22. ⁠Univ Janabadra Yogya, Kampus Pingit, 5 Feb 2024
  23. Universitas Brawijaya, 5 Februari 2024
  24. Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia
  25. STF Driyarkara 5 Februari 2024
  26. Universitas Islam Malang (Unisma)
  27. ⁠IPB University: Forum Keluarga Besar IPB memanggil untuk Demokrasi Bermartabat
  28. Universitas Sriwijaya Palembang, 4 Februari 2024
  29. Universitas Trunojoyo Madura, 7 Februari 2024
  30. Universitas Negeri Surabaya (Unesa), 5 Februari 2024
  31. Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, 5 Februari 2024
  32. Universitas Negeri Jember, 5 Februari 2024

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Jokowi Banjir Kritikan, Akademisi: Demokrasi Indonesia Dirusak, Kaum Intelektual Pasti Melawan.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved