Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Debat Ketiga Pilpres 2024, Solusi Capres untuk Konflik Laut China Selatan

Ganjar menilai pentingnya penyelesaian konflik Laut China Selatan untuk kedaulatan dan keamanan laut bagi Indonesia

AFP
Foto yang diambil pada 19 Maret 2014 menunjukkan kapal Penjaga Pantai China (atas) dan kapal pasokan Filipina terlibat dalam stand off saat kapal Filipina berusaha mencapai Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang diklaim oleh kedua negara. 

Anies menyebut Indonesia sebagai pendiri dan negara terbesar di ASEAN harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan.

Dia mengatakan Indonesia harus memimpin ASEAN dalam menghadapi kekuatan di luar ASEAN.

Sementara itu, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengatakan keadaan LCS menunjukkan bahwa Indonesia perlu kekuatan yang kuat

“Kita perlu platform untuk patroli. Kita perlu satelit. Kita perlu banyak sekali," kata dia.

"Untuk itu pertahanan harus kita bangun."

Ganjar kemudian menanggapi pernyataan Anies. Dia mengatakan pengambilan keputusan di ASEAN rumit sekali karena harus dengan konsensus

"Kalau kita berbicara LCS kemudian menggalakkan ASEAN, oke itu betul," katanya.

"Proses pengambilan keputusan di ASEAN itulah yang meski kita review sehingga akan bisa lebih cepat."

Kemudian, Ganjar sepakat dengan Prabowo bahwa alutsista harus menjadi prioritas.

Sekilas Kabar Konflik Laut China Selatan

Perairan Laut China Selatan kembali memanas setelah China menuduh kapal militer Filipina melakukan manuver provokasi dengan melanggar batas wilayah perairannya.

Namun tuduhan serius Beijing tersebut dibantah keras oleh Manila.

Juru Bicara Militer Filipina menegaskan, negaranya tidak memprovokasi konflik di Laut China Selatan.

Tuduhan Beijing ini merupakan serangan terbaru di tengah meningkatnya ketegangan ketika kedua negara saling tuding dalam beberapa bulan terakhir atas serangkaian pertikaian maritim, termasuk dugaan China menabrakkan kapal yang membawa panglima militer Filipina pada bulan ini.

“Filipina tidak memprovokasi konflik,” kata Juru Bicara Militer Filipina Medel Aguilar kepada stasiun televisi negara PTV.

“Kami mengikuti hukum internasional dan kami juga menerapkan hukum domestik kami, yang berarti batas wilayah perairan dan zona ekonomi eksklusif kami, tempat kami memiliki hak kedaulatan,” imbuh Medel Aguilar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved