Pilpres 2024
Survei CSIS: Elektabilitas Golkar dengan PKS Hanya Selisih 0,1, Ini Peta Kekuatan 3 Capres-Cawapres
CSIS merilis hasil survei elektabilitas partai politik, hingga peta kekuatan pasangan capres dan cawapres.
Juru Bicara Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), M. Fachri Muchtar menilai saat ini pihaknya sedang berada di track yang benar untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
"Survei CSIS di mana pasangan Anies-Muhaimin berada di posisi kedua kami melihat ini sebagai hal yang bagus dan menarik. Kami sangat senang dengan survei ini," kata Fachri, Kamis (28/12/2023).
Ia menyebut, meroketnya elektabilitas pasangan dengan akronim AMIN tersebut tak lepas dari kontribusi seluruh pihak yang mendukung paslon nomor urut 1 tersebut.
"Kenaikan elektabilitas AMIN ini tak lepas dari kontribusi para relawan, simpatisan, kader-kader partai pendukung dan pengusung yang bekerja begitu keras untuk mengenalkan serta menyebarkan visi-misi, gagasan pasangan AMIN," tukas Fachri.
"Dan mereka ini semua tidak dibayar. Mereka bergerak atas dasar kecintaannya untuk Indonesia. Mereka ingin Indonesia yang adil, makmur untuk semua. Ini menjadi angin segar bahwa masyarakat semakin yakin akan dibutuhkannya perubahan," tandasnya.
Selisih 7 persen Ganjar dengan Prabowo di Jateng jadi warning
Pakar Psikologi Politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Moh Abdul Hakim, menanggapi hasil survei Center for Strategies and International Studies (CSIS) yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Tengah mulai menempel Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hakim menilai, selisih suara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud di Jateng yang hanya terpaut 7 persen, sebagai warning atau peringatan bagi PDIP.
"Saya melihat ada kekhawatiran juga. Jateng dan Solo Raya kadangnya banteng. Kalau sampai suaranya didominasi Prabowo ini jadi hal buruk. Tak hanya untuk Ganjar-Mahfud, tetapi untuk PDIP khususnya. Itu warning," ungkap dia kepada Tribunnews, Kamis (28/12/2023).
Menurut Hakim, penurunan suara Ganjar-Mahfud di wilayah Jateng karena beberapa hal.
Di antaranya karena dampak penyerangan kepada Jokowi.
Pasalnya hubungan Jokowi dengan masanya bukan hubungan idiologis, tetapi emosional sehingga tak menurunkan kredibilitas tapi justu menimbulkan simpati.
Selain itu karena posisi Ganjar yang susah, sehingga tak lagi punya efek elektoral yang kuat.
"Serba susah. Mau mengusung perubahan sudah ada Anies, mau melanjutkan (program Jokowi) sudah ada Prabowo," jelasnya.
Bahkan dia menilai, goyahnya kandang banteng di Jateng karena kuatnya sosok Jokowi di tengah-tengah masyarakat. Sehingga kondisi Ganjar akan tidak diuntungkan jika Jokowi benar-benar mendukung sepenuhnya pasangan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Bersaing di Posisi Teratas, Tiga Lembaga Survei Sebut Elektabilitas Gerindra dengan PDIP Beda Tipis
"Saya mendengar informasi (Jokowi) masih menginjak rem. Kalau lebih clear dukungannya, Ganjar akan kehilangan suara banyak di Jateng."
"Saya pikir hulu pertarungan di sana. Akan menunjukkan PDIP tanpa Jokowi seberapa," jelas dia.
Centre for Strategic and International Studies (CS
elektabilitas
partai politik
PKS
Golkar
Anies
Prabowo
Ganjar
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.