Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Beda Sikap Ganjar dan Anies Soroti Gibran Tanya Pakai Akronim Dalam Debat Cawapres

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memiliki sikap berbeda menyikapi penampilan Gibran bertanya pakai akronim dalam debat Cawapres.

Editor: Adi Suhendi
Kolase Tribunnews
Calon presiden Ganjar Pranowo (kiri), pasangan Prabowo-Gibran (tengah), Capres Anies baswedan (kiri). Ganjar dan Anies soroti penampilan Gibran bertanya pakai akronim dalam debat Cawapres. 

"Ya enggak apa-apa, orang namanya juga ingin mencari sesuatu yang barang kali orang lain akan kesulitan menjawab," kata Ganjar di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023).

Ganjar tak mempersalahkan istilah State of the Global Islamic Economy (SGIE) yang ditanyakan Gibran ke Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ataupun carbon capture storage yang ditanyakan kepada Mahfud MD.

Meski demikian, Ganjar mengatakan, lebih baik Gibran membahas hal yang lebih substantif.

Tak hanya itu, Ganjar menyoroti cara pengejaan Gibran saat menyebut istilah SGIE.

Jika singkatan tersebut dieja dengan menggunakan ejaan bahasa Inggris, Ganjar menilai, mungkin Cak Imin akan memahami pertanyaan yang diajukan Gibran.

"Sebenarnya enggak papa, tapi lebih bagus lagi hal yang substantif disampaikan. Kalau itu SGIE kalau mungkin membacanya pakai bahasa Inggris karena itu singkatan bahasa Inggris, Es Ji Ai I (ejaan Inggris) umpama gitu kan, orang akan mikir apa ya," ucapnya.

Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan, strategi debat seperti yang digunakan Gibran juga pernah dilakukan di debat Capres-Cawapres periode sebelumnya.

"Tapi dalam teknik debat, debat presiden sebelumnya juga pernah terjadi seperti itu," kata Ganjar lalu tertawa.

Lain hal dengan Anies Baswedan.

Ia mengkritik Gibran yang mengajukan pertanyaan menggunakan akronim pada debat cawapres.

"Jadi ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis pada level ini bisa dijawab dengan google sebetulnya," kata Anies di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.

Anies menilai pertanyaan yang diajukan Gibran itu sah.

Namun, menurutnya publik bisa menilai kualitas pertanyaan dari calon pemimpin masa depan.

Sebab menurutnya, kepemimpinan nasional dibutuhkan hal-hal yang substantif.

"Publik bisa menilai kualitas pertanyaannya adalah kualitas pertanyaan aspek teknikaliti, bukan aspek substansi," ujar dia.

"Tapi sebagai pertanyaan tentu sah-sah saja dan publik nanti akan menilai, apakah emang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang ideologi gagasan, nilai yang kemudian diwujudkan dalam kebijakan," pungkas Anies. (Tribunnews.com/ Igman/ Ibriza/ Umam)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved