Pilpres 2024
Mengenal Sosok 3 Capres Peserta Pilpres 2024, Ganjar Ternyata Sempat Diberi Nama Belakang Sungkowo
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto memiliki cerita dan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Berikut sekelumit soal ketiganya
Kedua orang tuanya adalah pendidik. Anies lahir dari keluarga terpelajar.
Bapaknya Rasyid Baswedan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya Aliyah adalah guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.
Dia memiliki 2 orang adik, yakni Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan.
Anies mulai mengenyam pendidikan pada usia 5 tahun di Taman Kanak-kanak (TK) Masjid Syuhada. Adapun pernah dibesarkan di Yogyakarta.
Menginjak usia 6 tahun, Anies masuk ke Sekolah Dasar (SD) Laboratori, Yogyakarta.
Pada masa kecilnya, Anies dikenal sebagai seseorang yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Setelah menyelesaikan pendidikan dari SD Laboratori, Anies melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta.
Berdasarkan rangkuman Kompas.com dari berbagi sumber memberitahukan, bahwa ketika Anies duduk di bangku SMP, dia aktif dalam dalam beberapa organisasi seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Dia juga menjabat pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai "seksi kematian", karena tugasnya mengabarkan kematian.
Kemudian, Anies Baswedan juga pernah menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.
Anies kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Yogyakarta.
Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 orang Ketua OSIS se-Indonesia.
Pada 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Hal tersebut membuatnya harus menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.
Setelah kembali ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik.
Anies bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia (TVRI) cabang Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.
Deretan pendidikan dan pengalaman tersebut membuat Anies semakin aktif berkiprah dalam kegiatan akademik dan non-akademik sejak masa mudanya.
Oleh karena itu, setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Anies melanjutkan pendidikannya ke Universitas Gajah Mada (UGM), salah satu universitas terbaik di Indonesia dan banyak menyabet penghargaan.
Dia diterima bergabung di Fakultas Ekonomi pada 1989-1995.
Saat kuliah di UGM, Anies tetap aktif berorganisasi. Dia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam, lalu menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Di fakultasnya, Anies berhasil menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidangi kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada waktu itu.
Hal yang membanggakan lagi, dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada kongres tahun 1992 dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan di UGM.
Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif memosisikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan oleh kongres pada 1993.
Selama masa kepemimpinannya, dia memulai gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.
Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.
Ketika sedang duduk di bangku kuliah, tepatnya pada 1993, Anies mendapat beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah pada musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia.
Adapun beasiswa itu, dia mendapatkannya setelah memenangkan sebuah lomba menulis dengan tema tentang lingkungan.
Pada 1995, Anies mendapat gelar sebagai Sarjana Ekonomi (Bachelor of Science equivalent) dari Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta, Indonesia.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (AS).
Banyak bergelut di dunia pendidikan, Anies pun merambah ke dunia politik dengan menjadi bagian dari tim sukse Jokowi pada Pilpres 2014.
Anies pun kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era kepemimpinan Jokowi.
Setelahnya, ia benar-benar terjun ke dunia politik dengan menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017 berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Anies pun akhirnya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mengakhiri masa jabatannya pada 16 Oktober 2022.
Sosok Prabowo Subianto
Calon Presiden Nomor urut 2, Prabowo Subianto diketahui memiliki nama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 tersebut pada masa mudanya banyak berkecimpung di dunia militer.
Prabowo merupakan anak dari Prof Soemitro Djojohadikusumo, pakar ekonomi Indonesia di era Soekarno dan Soeharto.
Sementara ibunya bernama Dora Marie Sigar yang berasal dara Manado.
Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Kedua kakaknya adalah perempuan yang bernama Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati.
Prabowo juga memiliki satu adik laki-laki, bernama Hashim Djojohadikusumo.
Setelah kelahiran Prabowo Subianto, tak lama kemudian ayahnya, Soemitro diangkat kembali menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Wilopo.
Prabowo juga merupakan cucu dari Margono Djojohadikusumo, yaitu seorang pendiri Bank Negara Indonesia.
Margono Djojohadikusumo juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama.
Nama Prabowo sendiri merupakan nama yang diambil dari pamannya, Kapten Soebianto Djojohadikusumo,
Ia merupakan seorang perwira Tentara Keamanan Rakyat yang gugur pada Pertempuran Lengkong pada Januari tahun 1964 di Tangerang.
Masa kecil Prabowo dihabiskan di luar negeri, karena saat itu ayahnya terlibat dalam menentang Presiden Soekarno di Pemerintahan Revolusioner RI di Sumatera Barat.
Dikutip dari laman resmi Menhan, Prabowo kecil tercatat pernah menempuh pendidikan setingkat SD di Elementary School di Hongkong.
Kemudian menyelesaikan pendidikan dasar dalam ketika 3 tahun di Victoria Institution, Kuala Lumpur.
Selain itu, Prabowo juga pernah bersekolah di Zurich International School, Zurich, Swiss pada tahun 1963-1964.
Lalu sekolah setingkat SMA di The American School, London, Inggris pada kurun waktu 1964-1967.
Setelah kepulangan keluarganya dari luar negeri, saat itu jabatan presiden dipegang Soeharto.
Pada tahun 1970, barulah Prabowo masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang, Jawa Tengah.
Selepas lulus dari AKABRI pada tahun 1974, Prabowo pun menghabiskan
Hingga pada tahun 1995, Prabowo diangkat menjadi Komandan Kopassus, dan hanya dalam setahun sudah menjadi Komandan Jenderal Kopassus.
Salah satu pencapaian Prabowo ketika menjadi pimpinan Kopassus adalah Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma.
Ketika itu, 12 peneliti disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Operasi ini sukses menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz yang disekap oleh OPM.
Lima orang yang disandera adalah peneliti biologi asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari Inggris, Belanda, dan Jerman.
Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dan digantikan oleh Habibie.
Habibie memberhentikan Prabowo dari jabatannya sebagai panglima Kostrad.
Setelah pensiun dari dinas militer, Prabowo Subianto beralih menjadi pengusaha hingga akhirnya mendirikan Partai Gerindra. (Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka/ wartakota)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.