Pilpres 2024
Partai Buruh Punya Tiga Opsi di Pilpres 2024, PKN Pilih Fokus Berjuang Masuk Parlemen
Partai Buruh membuka opsi untuk tak memilih pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Sementara, PKN lebih memilih untuk fokus ke Pileg.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Pravitri Retno W
Selain Partai Buruh, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) juga belum memberikan dukungan kepada salah satu pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gerry Hukubun, menilai partainya tak terlalu diuntungkan dengan mendukung salah satu paslon di Pilpres 2024 mendatang.
Oleh sebab itu, Gerry menuturkan partainya lebih fokus untuk menjemput kemenangan di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 dan tidak memberikan dukungan kepada capres-cawapres.
"Menyangkut efek ekor jas saya pikir semua partai mempertimbangkan itu. Tapi PKN lebih mempertimbangkan bagaimana konsentrasi untuk memenangkan pileg dalam artian bisa masuk ke Senayan," kata Gerry kepada Tribunnews.com, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya, ada plus dan minus tersendiri saat partainya memberikan dukungan kepada salah satu paslon yang kebetulan di daerah tertentu lemah.
Ia menilai, calon-calon legislatif dari partainya akan dirugikan.
"Sementara efek ekor jas langsung saya pikir tidak terlalu signifikan. Karena kita memberikan dukungan kepada salah satu capres saat ini sama juga memberikan kepada partainya yang bersangkutan," jelasnya.
Ia menegaskan, strategi partainya ialah fokus pada caleg-caleg di daerah, itu lebih baik dibandingkan mendukung salah satu paslon.
"Jadi saya pikir untuk efek ekor jas tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan bagaimana kita memperhatikan teman-teman yang ada di daerah."
"Sehingga mereka tidak sampai jadi terpengaruh mereka punya suara gara-gara memberikan dukungan kepada capres," ungkapnya.
Meski begitu, Gerry menegaskan partainya akan menentukan sikap setelah hasil Pileg 2024 keluar.
Ia juga meyakini Pilpres 2024 akan dilakukan dalam dua putaran.
Pada saat itulah ia menyebut partainya akan bersikap di Pilpres 2024.
(Tribunnews.com/Deni/Rizki Sandi Saputra/Rahmat Fajar Nugraha)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.