Ganjar Bilang Demokrasi Sedang Nggak Baik, TKN Prabowo-Gibran: Itu Bentuk Ketakutan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo Subinto dan Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menyebutkan bahwa demokrasi Indonesia sudah sesuai atau on the track.

Dia pun mempertanyakan adanya keluhan dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

"Demokrasi sudah on the track. Kalau saya memaknai dianggap tidak baik-baik saja, yang tidak baik-baik saja itu justru kita pertanyakan kenapa sih?" ujar Nusron saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023) malam.

Diketahui, Ganjar memang sempat menyatakan demokrasi Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Hal tersebut diungkapkannya saat orasi politik pengundian nomor urut capres-cawapres di KPU.

Baca juga: Capres dan Cawapres Saling Sindir Saat Ikuti Pengundian Nomor Urut di KPU RI

Lebih jauh Nusron mengingatkan bahwa pemilih Indonesia banyak didominasi oleh kalangan anak muda dengan sebesar 56 persen.

Oleh sebab itu, kata dia, tidak ada salahnya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.

"Kok ada anak muda seusia kalian mau jadi (wakil) presiden kok nggak boleh? Itu saya katakan ga baik-baik saja. Kalau baik-baik saja yuk kita kompetisi bersama," katanya.

Nusron pun mempertanyakan lawan politiknya yang tidak memasukkan kadernya yang berasal dari anak muda.

Menurutnya, pernyataan Ganjar hanya bentuk ketakutan politiknya terhadap Gibran.

"Ini karena ketakutan kita menawarkan calon yang muda. Yang seusia bapak-bapak sekalian usia muda, yang kebetulan pemilihnya 56 persen usia muda. Langsung pada ketakutan sehingga mencari-cari seakan akan demokrasi mana? Justru ini yang nggak baik-baik saja. Ada anak muda kok dipersoalkan," pungkasnya.

Sebelumnya, calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengatakan beberapa hari belakangan ini masyarakat disuguhi adanya drama korea alias drakor.

"Beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar dalam pidatonya setelah melakukan pengundian nomor urut capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Namun, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut drama-drama tersebut seharusnya tidak perlu terjadi.