Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2024

Cak Imin: Kita Perjuangkan Pemilu yang Diakui Dunia

Cak Imin mengajak masyarakat mengawasi jika ada wasit yang berlaku curang dalam penyelenggaran Pemilu 2024.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Calon Wakil Presiden (cawapres) Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memasang ban kapten kepada Ketua Tim Pemenangan capres cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Muhammad Syaugi, di Rumah Tim Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), berharap penyelenggaraan pemilu 2024 berjalan adil, tanpa ada kecurangan.

Sehingga, pemilu yang dihasilkan bisa diakui oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia.

"Yang kita perjuangkan ini adalah pemilu yang legitimate, pemilu yang diakui dunia, pemilu yang diakui rakyat, pemilu yang melahirkan pemerintahan yang bisa ditaati secara langsung oleh rakyat," kata Cak Imin di Rumah Tim Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

"Sehingga mutlak bagi kami pemilu harus jujur, adil, bebas, rahasia," imbuhnya.

Hal itu disampaikan Cak Imin dalam pengumuman struktur Tim Pemenangan AMIN. 

Selain itu, Cak Imin juga berharap agar wasit dalam pemilu nanti, bersikap adil.

Baca juga: TNI, Polri hingga ASN Diminta Terus Menjaga Netralitas dalam Perhelatan Pemilu 2024

Cak Imin mengajak masyarakat mengawasi jika ada wasit yang berlaku curang dalam penyelenggaran Pemilu 2024.

"Kalau ada yang main curang, tolong disorakin. Gunakan kamera Anda semua untuk memotret supaya keluar kartu kuning atau merah untuk pemain yang nakal," tandasnya.

Ada pun, Marsekal Madya TNI (Purn.) Muhammad Syaugi Alaydrus didaulat memimpin Tim Pemenangan AMIN.

Megawati Minta Jangan Ada Kecurangan Pemilu 

Soal adanya indikasi kecurangan pemilu 2024 kali pertama disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia mengingatkan agar semua pihak tidak mengulangi kecurangan pemilu.

Pernyataan tersebut disampaikan Megawati merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait syarat usia calon presiden dan wakil presiden yang dinilai banyak pihak syarat dengan nepotisme.

"Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi," kata Megawati dalam jumpa pers, Minggu (12/11/2023).

Baca juga: Prabowo Prihatin Lihat Lansia 70 Tahun Masih Narik Becak: We Dont Want To Be A Nation of Kulis

Megawati mengatakan, apa yang terjadi di MK menyangkut putusan perkara tersebut menyadarkan semua pihak mengenai adanya manipulasi hukum.

Ia menyebutkan, persoalan itu timbul dari praktik kekuasaan yang telah mengabaikan politik berdasarkan nurani dan kebenaran hakiki.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved