Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pengamat Politik: Kehadiran Gibran di Kontestasi Kepemimpinan Nasional, Ciptakan Optimisme Anak Muda

Kehadiran Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi kepemimpinan nasional dinilai menciptakan wajah optimisme anak-anak muda.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat masuk pertama di Balai Kota Solo usai melewati tahapan pendaftaran capres-cawapres, Jumat (27/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi kepemimpinan nasional dinilai menciptakan wajah optimisme anak-anak muda.

"Gibran menghadirkan wajah optimis anak muda. Sosok dirinya cukup membantu anak-anak muda semakin kuat dapat bermimpi menjadi pemimpin di usia muda, terlepas dari catatan etis dan moral akibat putusan MK ya," kata pengamat Politik Citra Institute, Efriza dalam keterangannya, Jumat (27/10/2023).

Efriza menilai, sosok Gibran tak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, Pilihan Prabowo terhadap Gibran berdasarkan hasil survei tampaknya tidak mutlak dianggap salah, sebab Prabowo masih kuat dari figur elektabilitas.

"Gibran juga kompetitif mendongkrak elektabilitas Prabowo," ujar Efriza.

Efriza mengatakan, Gibran harus diakui memiliki potensi dalam memimpin dan sudah ditunjukkannya selama dua tahun sebagai walikota. 

Menurutnya, penolakan figur Gibran sepertinya baru sampai di kelas menengah, dan kalangan berpendidikan tinggi semata.

"Nyatanya, Prabowo-Gibran masih berada di peringkat pertama persentase hasil survei pasca putusan MK, ini menunjukkan sosok Prabowo dan sekaligus Gibran keduanya memang diperhitungkan oleh masyarakat juga memperoleh respons positif dari masyarakat," ucapnya.

Efriza menilai, kelebihan Gibran di dua tahun kepemimpinannya tidak juga dapat dikatakan tidak berhasil, setidaknya ia berkategori nilai B.

Hal itu dibuktikan melalui pemahaman dirinya akan pembangunan infrastruktur.

Meski dilakukannya dalam skup kecil seperti revitalisasi pembangunan untuk kebutuhan masyarakat seperti pasar, taman, maupun pembangunan masjid, pembangunan prasarana olahraga, dan juga tata kelola pembangunan. 

"Ini artinya, pemahaman pembangunan infrastruktur dari dirinya sebuah nilai bernuansa positif ia akan dapat melanjutkan kebijakan ayahnya yang sebagai presiden dalam pembangunan infrastruktur, dan jangan lupakan pula pemahaman dirinya mengenai pembangunan juga ditempa dari dasar pendidikan tingginya di Singapura dan Australia," ucapnya.

Efriza melanjutkan, Gibran sanggup bekerja dalam respons cepat dan menyelesaikan permasalahan dari pengaduan masyarakat dengan langkah penyelesaian yang cepat. 

Artinya ia sebagai walikota Solo bekerja dalam hubungan bersama masyarakat.

"ini dibuktikan dengan sebut saja permasalahan Pungli berhasil diselesaikannya. Ia juga sosok yang berani mengambil resiko, mental pebisnis dan juga DNA ayahnya Jokowi tentu memengaruhinya dalam sikap untuk pengambilan keputusan," ucapnya.

Selain itu, Efriza berkata, keikutsertaan Gibran menunjukkan reformasi masih bergeliat dalam hal positif.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved