Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Dulu Megawati 'Mengalah' pada Jokowi saat Pilpres 2014, Kini Kalem Hadapi Manuver Gibran

Mengingat lagi sikap mengalah Megawati pada Jokowi saat Pilpres 2014, kini memilih tak banyak bicara hadapi manuver Gibran.

Kolase Tribunnews
Gibran Rakabuming Raka, Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo (Jokowi). Mengingat lagi sikap mengalah Megawati pada Jokowi saat Pilpres 2014, kini memilih tak banyak bicara hadapi manuver Gibran. 

TRIBUNNEWS.com - Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP kini tengah menjadi sorotan usai putra sulung Jokowi yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, resmi dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.

Padahal, Gibran sampai saat ini masih tercatat sebagai kader PDIP.

Gibran sendiri mengaku sudah bertemu Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Arsjad Rasjid, sehari sebelum dideklarasikan Golkar sebagai cawapres Prabowo.

Meski demikian, soal status dirinya, Gibran enggan berkomentar dan memilih PDIP menunggu memberikan pernyataan.

Baca juga: Tudingan Politik Dinasti Jokowi dan Risiko Duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

"Sudah ketemu Jumat malam (20/10/2023) kemarin dengan Pak Arsjad. Makasih, makasih," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (23/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

"Itu biar pimpinan partai yang ber-statement," imbuh dia.

Megawati Mengalah pada Jokowi di Pilpres 2014

Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( kanan) mencium tangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) usai menerima Nasi Tumpeng saat perayaan Hari Ulang Tahun Ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Raya Lenteng Agung 99, Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( kanan) mencium tangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) usai menerima Nasi Tumpeng saat perayaan Hari Ulang Tahun Ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Raya Lenteng Agung 99, Jakarta, Jumat (10/1/2014). (Warta Kota/Adhy Kelana)

'Konflik' antara PDIP dan keluarga Jokowi saat ini bukanlah yang pertama kali.

Pada Pilpres 2014 silam, PDIP sempat mengalami kesulitan dalam memutuskan siapa yang akan maju menjadi calon presiden (capres), Jokowi atau sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

Saat itu, PDIP dan sejumlah pihak mendorong Megawati untuk kembali maju dalam kontestasi Pilpres.

Namun, lembaga survei menunjukkan elektabilitas Jokowi jauh lebih tinggi ketimbang Megawati.

Selain itu, elektabilitas juga menunjukkan apabila Megawati berhadapan dengan Prabowo, justru kalah telak.

Hal tersebut kemudian membuat Megawati mengalah dan menunjuk Jokowi menjadi capres.

Pada 14 Maret 2014, lewat sebuah surat yang dibacakan Puan Maharani, Megawati menunjuk Jokowi sebagai capres dari PDIP.

Dalam salah satu poin yang ditulisnya dalam surat, Megawati meminta rakyat Indonesia agar mendukung Jokowi sebagai capres.

"Perintah harian, saya Ketum PDIP, kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata hati, keadilan, dan kejujuran di manapun kalian berada, dukung Bapak Joko Widodo sebagai capres," kata Puan membacakan surat tersebut di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2014).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved