Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Hasto: Ganjar-Mahfud Bukan Pemimpin Bermodal Ambisi Kekuasaan dan Kata-kata Manis

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan elektoral, kekuatan dana, apalagi ambisi kekuasaan.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Pasangan Ganjar-Mahfud diusung tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan elektoral, kekuatan dana, apalagi ambisi kekuasaan. 

Sementara itu, Hasto bersaksi bahwa di tengah dansa politik, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terus memohon petunjuk dari Allah SWT bahwa yang dicari adalah sosok pemimpin.

Maka Megawati melakukan perenungan yang mendalam, sembari menerima masukan dari Presiden Jokowi, berdialog dengan Mardiono (Ketum PPP), Oesman Sapta Odang (Ketum Hanura), dan Hary Tanoesoedibjo (Ketum Perindo).

“Sebelum pengumuman di kediaman Ibu Mega. Beliau di depan TV, tapi apa yang beliau lakukan bukanlah nonton TV. Namun dengan tasbih merahnya, Ibu Mega berdoa memohon petunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa. Lalu beliau mengatakan, ‘Hasto, di tengah dansa politik memang tidak mudah mencari pemimpin. Di tengah ambisi politik memang diperlukan kebeningan nurani dalam memilih siapa pemimpin. Sambil berzikir saya mencari petunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa’.”

“Akhirnya setelah melakukan perenungan, berdialog dengan para tokoh, berkontemplasi untuk mengetahui kehendak rakyat. Seluruh rakyat Indonesia memerlukan pemimpin yang jujur, merakyat, yang bisa dipercaya, bisa memimpin dari keluarga dan memiliki prestasi nyata. Bagaimana mau memimpin Indonesia kalau hal yang kecil untuk memimpin keluarga saja tidak bisa. Keluarga merupakan embrio persemaian kasih sayang, dan pendidikan budi pekerti yang penting dalam kehidupan rumah tangga. Maka yang dicari sosok pemimpin yang kaya prestasi, yang bekerja keras, yang visioner, punya kemampuan teknokratik, berpengalaman di eksekutif, legislatif dan itu lah Ganjar si rambut putih,” papar Hasto.

“Ibu Mega mendorong bahwa rakyat Indonesia perlu pemimpin yang mampu menegakkan keadilan. Sosok yang disebut pendekar hukum, pembela wong cilik, yang akan menjadi wasit di tengah pertarungan kekuasaan dan bisnis. Karena itu lah Prof. Mahfud MD.”

“Dengan demikian Ganjar-Mahfud dipilih bukan karena punya harta yang banyak, bukan karena elektoral yang dibangun dengan pencitraan. Tapi elektoral yang dibangun dengan kerja keras dan membangun keyakinan rakyat. Karena sebagai pemimpin rakyat, yang paling penting adalah memiliki karakter yang baik, memiliki jiwa kemanusiaan. Sosok pemimpin yang hatinya akan tergerak melihat penderitaan rakyat. Jiwa sosialnya akan bicara melihat ketidakadilan yang terjadi dan itulah Ganjar-Mahfud,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved