Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Hasto: Ganjar-Mahfud Bukan Pemimpin Bermodal Ambisi Kekuasaan dan Kata-kata Manis

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan elektoral, kekuatan dana, apalagi ambisi kekuasaan.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Pasangan Ganjar-Mahfud diusung tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan elektoral, kekuatan dana, apalagi ambisi kekuasaan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan PDI Perjuangan (PDIP) langsung bergerak melakukan konsolidasi dengan rapat kerja daerah (Rakerda) di Sumatera Selatan.

Pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, mendorong semua kader, simpatisan, hingga parpol pengusung Ganjar-Mahfud untuk bekerja keras, bergotong royong turun ke rakyat.

“Ibu Mega selain menyampaikan salam, juga menitipkan pesan agar seluruh kader-kader PDI Perjuangan, agar setelah penetapan pak Ganjar dan prof Mahfud MD diumumkan, maka tiada hari tanpa pergerakan. Sanggup?" kata Hasto kepada para pengurus partai dan kader PDIP di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Elektabilitas Terkini Prabowo, Ganjar dan Anies Hasil Survei Nasional Parameter Publik Indonesia

“Sanggup… merdeka,” teriakan 1300-an pengurus kader PDIP se-Sumsel yang hadir di lokasi itu.

Hasto pun menjelaskan, bagaimana sehari setelah pendaftaran Ganjar-Mahfid ke KPU dia langsung minta ijin kepada Bu Mega untuk terjun ke Sumatera Selatan melakukan konsolidasi.

"Kemaren sore setelah mendaftarkan pak Ganjar dan Prof. Mahfud MD saya izin sama beliau langsung gerak cepat ke Sumatera Selatan, karena ini provinsi yang sangat penting, yang ikut membangun rekam jejak sejarah PDIP karena pak almarhum pak Taufik Kiemas berasal dari Sumatera Selatan ini," imbuh Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini pun memastikan bahwa semangat juang untuk pemenangan Ganjar-Mahfid maupun pemenangan Pileg akan terus berkobar, karena tiada hari tanpa terjun bersama rakyat.

Pada kesempatan itu, Hasto juga mengatakan ditetapkannya Ganjar Pranowo-Mahfud MD setelah melalui proses panjang dan pemikiran berbasis pada rakyat, bukan semata-mata berbasis pada pertimbangan elektoral.

Pasangan itu diusung tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan elektoral, kekuatan dana, apalagi ambisi kekuasaan.

"Ketika bicara politik nasional, banyak yang hanya bicara elektoral. Padahal elektoral bisa dibangun kalau seseorang punya kekuatan dana. Bisa membuat iklan, baliho, bahkan dengan ambisi kekuasaannya tanpa permisi ada yang memasang baliho pak Jokowi dan mas Gibran. Itu ketika kekuasaan hanya ditempatkan sebagai ambisi," kata Hasto.

Hasto juga mengatakan, ambisi kekuasaan tanpa didukung kemampuan dan jiwa kerakyatan hanya akan membuahkan kata-kata manis tanpa kerja nyata.

"Ada juga yang coba untuk bergerak membangkitkan suatu upaya dengan rangakaian kata-kata yang manis. Sepertinya republik ini bisa dibangun hanya dengan rangkaian kata-kata yang manis," imbuh Hasto.

Di tengah berbagai dinamika politik itu, lanjut Hasto, ada yang mencoba dengan segala cara. Bahkan ambisi itu memiliki tujuan mencari keuntungan pribadi dan kelompok korporasinya.

"Ada yang mencoba menjadikan kekuasaan sebagai ambisi, ada yang sudah 20 tahun tak mendapatkan kredit setelah berkuasa bisa mendapatkan kredit bagi perusahaannya," tutur Hasto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved