Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Menghitung Kemungkinan Jokowi dan Megawati Saling Berhadap-hadapan di Pilpres, Ini Analisis Pengamat

Banyak isu-isu di luar yang disebut menjadi faktor alasan ketidakharmonisan kedua tokoh tersebut.

dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri di Istana Negara pada Selasa (7/6/2022). Hubungan keduanya belakangan disebut kurang harmonis. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak yang menilai atau sekadar berspekulasi bahwa hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja.

Banyak isu-isu di luar yang disebut menjadi faktor alasan ketidakharmonisan kedua tokoh tersebut.

Namun yang paling kuat adalah soal dukung-mendukung calon presiden 2024 yang membuat hubungan keduanya kurang mesra.

Jokowi, yang "konon" tak dilibatkan dalam pemilihan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP, semakin dekat dengan Prabowo Subianto, calon presiden Partai Gerindra.

Apalagi setelah PSI, yang belakangan hubungannya dengan PDIP sedikit memanas, mendapuk Kaesang Pangarep, putra bungsu presiden, menjadi Ketua Umum partai tersebut.

Sebelum Kaesang resmi menjadi ketua umum, PSI juga memiliki hubungan yang harmonis dengan Prabowo, calon kompetitor Ganjar di Pilpres 2024.

Bahkan, PSI juga menggugat ambang batas usia calon presiden, di mana mereka ingin Mahkamah Konstitusi merevisi usia minimal menjadi calon presiden dan wakil presiden dari 40 tahun menjadi 35.

Tujuannya membuka peluang Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Jokowi, bisa masuk bursa calon wakil presiden.

Gibran digadang akan digaet Prabowo Subianto menjadi cawapresnya

Jokowi sendiri dikabarkan masih menghitung matang langkah politiknya di 2024.

Rencananya yang ingin menduetkan Prabowo dan Ganjar Pranowo sepertinya sulit terwujud.

Kini, akankah Jokowi terus mendukung Prabowo atau berbalik kembali ke Ganjar Pranowo?

Saat ditanya apakah Jokowi bisa berhadap-hadapan dengan Megawati di Pilpres 2024, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa angkat bicara.

"Peluang seperti ini saya kira cukup terbuka ya, per hari ini saja Jokowi secara tidak langsung telah mengambil posisi berhadapan langsung dengan merestui Kaesang menjadi Ketum PSI," katanya.

Ia menilai, keputusan yang akan diambil Jokowi nanti akan bergantung pada persoalan kepentingan juga menjadi penting bagi Jokowi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved