Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

AHY 3 Kali Gagal jadi Bakal Cawapres: Prabowo di Pilpres 2019, Ganjar dan Anies di Pilpres 2024

Agus Harimurti Yudhoyono diketahui sudah tiga kali gagal jadi Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres), pada saat Pilpres 2019 hingga 2024 ini.

Tribunnews.com/Gilang Putranto
Kolase Tribunnews. Agus Harimurti Yudhoyono diketahui sudah tiga kali jadi Bakal Cawapres C, pada saat Pilpres 2019 hingga 2024 ini. 

"Mas AHY Yth

Semoga dlm keadaan sehat, tetap produkstif dan selalu dlm keberkahanNya

Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan utk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024

Teriring salam hormat

Anies Baswedan." (tanda tangan Anies Baswedan)

Dalam gambar foto surat yang diterima Tribunnews itu, Partai Demokrat menjelaskan bahwa surat tersebut dibuat pada tanggal 25 Agustus 2023, dan disaksikan oleh 2 orang.

Dengan kata lain, Anies meminta AHY sebagai Cawapresnya, beberapa hari sebelum kabar duet Anies - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggaung.

Pilpres 2019, Gagal Masuk Bursa Cawapres Prabowo

Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, AHY Disebut Sempat Pamit ke Puan, Kini Dicoret dari Bursa Cawapres Ganjar

Menilik ke belakang, pada Pilpres 2019, AHY juga sempat gagal jadi Cawapres Prabowo Subianto.

Jelang Pemilu 2019 lalu, nama AHY sempat masuk dalam bursa cawapres Prabowo Subianto.

Kal itu Prabowo maju sebagai Capres 2024 didukung oleh empat partai politik Parlemen yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Para partai pendukung pun mengusulkan nama Cawapresnya, mengutip Kompas.com.

Demokrat, yang kala itu masih dipimpin oleh SBY, tentu mengusulkan nama AHY yang waktu itu menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma).

Sehari jelang penutupan pendaftaran Pilpres 2019 atau Kamis, 9 Agustus 2018, Prabowo dan SBY bertemu untuk membahas soal cawapres.

Dalam pertemuan itu, SBY bersikukuh mengajukan nama AHY, sedangkan Prabowo memunculkan sosok Sandiaga Uno yang kala itu masih duduk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Kembali ke komitmen/janji Prabowo yg meminta AHY cawapres karena elektabilitas tertinggi di semua lembaga survei," kata Andi Arief yang saat itu menjabat sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat, yang juga turut dalam pertemuan SBY-Prabowo.

Namun, pada akhirnya, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno yang kala itu masih bernaung di Gerindra.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Chaerul Umam) (Kompas.com/

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved