Pilpres 2024
AHY 3 Kali Gagal jadi Bakal Cawapres: Prabowo di Pilpres 2019, Ganjar dan Anies di Pilpres 2024
Agus Harimurti Yudhoyono diketahui sudah tiga kali gagal jadi Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres), pada saat Pilpres 2019 hingga 2024 ini.
TRIBUNNEWS.COM - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lagi-lagi gagal jadi Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Putra sulung Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum berkesempatan menjadi cawapres, termasuk di kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 ini.
Terbaru, AHY telah terdepak dalam bursa Cawapres Ganjar Pranowo, yang merupakan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal itu dikatakan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Puan Maharani.
Puan menegaskan AHY terpental dari bursa Cawapres Ganjar lantaran dukungan terhadap Bacapres Prabowo Subianto.
Diketahui Partai Demokrat kini telah mendukung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, AHY Disebut Sempat Pamit ke Puan, Kini Dicoret dari Bursa Cawapres Ganjar
"Tadinya kan memang muncul namanya Mas AHY, tapi karena Demokrat sudah memutuskan untuk pindah atau menentukan dengan Mas Prabowo ya tentu saja sepertinya tak mungkin," kata Puan, Senin (18/9/2023), mengutip tayangan YouTube Kompas TV.
Disebutkan, adanya keputusan mendukung Prabowo, AHY pun disebut telah pamit pada Puan Maharani.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
"Begitu MTP (Majelis Tinggi Partai) kemarin selesai mengambil keputusannya, Mas AHY sebagai ketum yang punya hubungan sangat baik dengan Mbak Puan mengirim pesan dan pamit," ungkap Hinca, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Hinca mengatakan, dalam komunikasi itu, AHY meminta maaf kepada Puan lantaran Partai Demokrat belum bisa bersama-sama PDIP mendukung Ganjar Pranowo di pilpres 2024.
Sebelumnya Gagal Masuk Bursa Cawapres Anies
AHY juga gagal masuk dalam bursa Cawapres Anies Baswedan, yang kala itu masih dalam satu koalisi, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Padahal, disebut-sebut Anies sempat meminta langsung AHY untuk menjadi Cawapresnya.
Partai Demokrat pun mengungkapkan isi surat yang ditulis Anies, dalam secarik kertas yang berisi tulisan tangan, menyebutkan permintaan Anies kepada AHY agar mau mendampinginya di Pilpres 2024.
Berikut isinya, dalam foto surat yang diterima Tribunnews:

"Mas AHY Yth
Semoga dlm keadaan sehat, tetap produkstif dan selalu dlm keberkahanNya
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan utk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024
Teriring salam hormat
Anies Baswedan." (tanda tangan Anies Baswedan)
Dalam gambar foto surat yang diterima Tribunnews itu, Partai Demokrat menjelaskan bahwa surat tersebut dibuat pada tanggal 25 Agustus 2023, dan disaksikan oleh 2 orang.
Dengan kata lain, Anies meminta AHY sebagai Cawapresnya, beberapa hari sebelum kabar duet Anies - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggaung.
Pilpres 2019, Gagal Masuk Bursa Cawapres Prabowo
Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, AHY Disebut Sempat Pamit ke Puan, Kini Dicoret dari Bursa Cawapres Ganjar
Menilik ke belakang, pada Pilpres 2019, AHY juga sempat gagal jadi Cawapres Prabowo Subianto.
Jelang Pemilu 2019 lalu, nama AHY sempat masuk dalam bursa cawapres Prabowo Subianto.
Kal itu Prabowo maju sebagai Capres 2024 didukung oleh empat partai politik Parlemen yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Para partai pendukung pun mengusulkan nama Cawapresnya, mengutip Kompas.com.
Demokrat, yang kala itu masih dipimpin oleh SBY, tentu mengusulkan nama AHY yang waktu itu menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma).
Sehari jelang penutupan pendaftaran Pilpres 2019 atau Kamis, 9 Agustus 2018, Prabowo dan SBY bertemu untuk membahas soal cawapres.
Dalam pertemuan itu, SBY bersikukuh mengajukan nama AHY, sedangkan Prabowo memunculkan sosok Sandiaga Uno yang kala itu masih duduk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Kembali ke komitmen/janji Prabowo yg meminta AHY cawapres karena elektabilitas tertinggi di semua lembaga survei," kata Andi Arief yang saat itu menjabat sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat, yang juga turut dalam pertemuan SBY-Prabowo.
Namun, pada akhirnya, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno yang kala itu masih bernaung di Gerindra.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Chaerul Umam) (Kompas.com/
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.