Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

SBY Sebut Siasat Politik Anies-Nasdem Pinang Cak Imin Kasar, di Luar Batas Etika: It's Really Ugly

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nilai siasat politik Anies Baswedan dan Partai NasDem kasar, di luar batas etika.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono - SBY nilai siasat politik Anies Baswedan dan Partai NasDem kasar, di luar batas etika. 

"Para anggota majelis tinggi dan seluruh kader di mana pun berada saya sangat mengerti perasaan emosi para kader saya minta tenangkan hati kita pikiran kita, ini bukan kiamat ini bukan akhir perjuangan kita ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi dan atasi," ujarnya. 

Meski kecewa, SBY justru bersyukur duet Anies Baswedan Cak Imin terbongkar jauh-jauh hari sebelum pendaftaran ke KPU.

Demokrat Tak Buru-Buru Ambil Sikap 

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (tengah) saat rapat MTP di Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (tengah) saat rapat MTP di Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023). (Capture Youtube Partai Demokrat)

Dalam kesempatan yang sama, SBY mengatakan Partai Demokrat tidak mau terburu-buru mengambil keputusan setelah menilai dikhianati oleh Anies dan NasDem.

SBY mengatakan kondisi partai saat ini masih dalam keadaan yang sangat emosi. 

"Menurut pandangan saya, saat ini, besok, atau lusa, belum saatnya Demokrat mengambil keputusan."

"Kemana Demokrat akan bergabung misalnya? Capres mana yang kita dukung? Saya pikir belum saatnya dalam satu, dua, tiga hari ini," ujar SBY

SBY mengatakan, selama 30 tahun menjadi prajurit, diajarkan agar tidak mengambil keputusan saat sedang emosional.

"Saya 30 tahun jadi prajurit, diajarkan kalau kamu dalam keadaan yang sangat emosional, underpressure yang sangat berat, jangan gopoh tergesa-gesa mengambil keputusan, karena bisa salah," ungkap SBY.

"Tenangkan dulu hati dan pikirannya, kalau sudah bisa berpikir jernih, take your decision, ambil keputusan, ambil tindakan. Tidak berarti lama, bisa cepat juga, tetapi kuncinya lepaskan dulu emosi itu."

Kronologi 'Kawin Paksa' Anies-Cak Imin versi Demokrat

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan,  Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Kolase Tribunnews.com (Istimewa-Tribun News/Irwan-Dok DPRI)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya, menyebut Partai Nasdem secara diam-diam telah meneken kerja sama dengan PKB. 

"Secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan, Surya Paloh pada hari yang sama langsung memanggil Anies untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Esok harinya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari koalisi pendukungnya. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved