Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Dikhianati Anies dan NasDem, Demokrat Belum Putuskan Langkah, SBY: Jangan Ambil Keputusan saat Emosi

SBY mengatakan Partai Demokrat tidak mau terburu-buru mengambil keputusan setelah merasa dikhianati oleh Anies Baswedan dan NasDem.

Editor: Arif Fajar Nasucha
YouTube Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengarahannya, Jumat (1/9/2023). SBY mengatakan Partai Demokrat tidak mau terburu-buru mengambil keputusan setelah menilai dikhianati oleh Anies Baswedan dan NasDem. 

Oleh karena itu, SBY mengatakan tepat segera mengambil sikap dan respon apa yang terjadi 3-4 hari lalu itu.

"Saya minta kita semua tenangkan hati. Ini bukan kiamat dan akhir dari perjuangan kita. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi," kata dia.

Manuver Surya Paloh-Anies Dibeberkan Demokrat

Sebelumnya, Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang mengatakan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, telah menunjuk secara sepihak Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan.

Pernyataan itu dikeluarkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/8/2023).

Dikabarkan Anies Baswedan menyetujui Cak Imin jadi cawapresnya.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar."

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," ungkap Teuku Riefky Harsya melalui keterangan resmi yang diterima Tribunnews.

Demokrat juga sudah melakukan konfirmasi kepada Anies.

Baca juga: Kronologi NasDem Khianati Koalisi Perubahan Versi Demokrat, Pasangkan Anies dengan Cak Imin

"Ia (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu (fait accompli)," ujarnya.

Demokrat disebut akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya.

"Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," imbuhnya.

Penunjukan Cak Imin Tak Diketahui Demokrat-PKS

Anies Baswedan dan Cak Imin
Anies Baswedan dan Cak Imin (Kolase Tribunnews)

Teuku Harsya mengatakan, manuver Surya Paloh dilakukan di tengah proses finalisasi Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi.

Surya Paloh dikabarkan menunjuk Cak Imin pada Selasa (29/8/2023).

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS."

"Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu," ungkapnya.

Baca juga: Demokrat: Sempat Minta AHY, Anies Dipaksa Surya Paloh Pilih Cak Imin Jadi Cawapres

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved