“Dengan demikian dapat saja misi kerja yang diemban oleh pemerintahan Joko Widodo menjelang akhir periode dapat melambat dan tidak menjadi prioritas bagi partai-partai yang sudah kadung berkoalisi dan disibukkan dengan konsolidasi internal partai koalisi,” ujarnya.
Lebih dari itu, Emil mengatakan pertarungan secara sengit tentu akan mewarnai konstelasi politik di pilpres 2024 ini karena setiap partai tentu memiliki pemilih yang loyal.
“Meski begitu patut dicermati bahwa posisi Prabowo Subianto sebagai capres belumlah dapat dikatakan aman karena masih level koalisi selain itu yang lebih penting lagi adalah yang menentukan pemilu adalah masyarakat Indonesia bukan partai dan koalisi tetapi lebih kepada penokohan. Dengan bergabungnya ketiga partai tersebut maka KIB bubar,” ujar Emil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.