Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Respons NasDem soal Jokowi Cawe-cawe Pilpres 2024: Pimpinan Negara Seharusnya Jaga Stabilitas

NasDem tanggapi soal Presiden Jokowi yang cawe-cawe dalam urusan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

KOMPAS.com/Dhias Suwandi
Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Roberth Rouw merespons soal Presiden Jokowi yang cawe-cawe ikut campur dalam urusan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Roberth Rouw menanggapi soal Presiden Jokowi yang cawe-cawe dalam urusan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Roberth Rouw mengatakan Presiden Jokowi jangan ikut campur dan masuk dalam urusan Pilpres jika untuk kepentingan politik pribadinya.

"Saya bilang cawe-cawe dong soal sistem ini ya kan. Jangan nanti MK buat gaduh, jadi jangan presiden masuk cuma untuk kepentingan politiknya beliau," kata Roberth Rouw.

Ia pun menyebut Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara seharusnya lebih menjaga stabilitas politik menjelang Pilpres 2024.

"Sebagai pimpinan negara seharusnya menjaga stabilitas. Kita sudah proses pemilu sudah jalan 11 bulan lebih, tinggal 8 bulan lebih, kenapa dia tidak juga warning kepada MK, supaya jangan buat gaduh," tuturnya.

Baca juga: Pakar Soal Cawe-Cawe Jokowi: Peran Presiden di Pemilu Wasit, Jika Tak Netral Langgar Konstitusi
Roberth pun berharap Jokowi sebagai pemimpin negara lebih mengutamakan kepentingan politik nasional.
"Politiknya presiden tapi secara politik nasional, kepentingan nasional. Kalau itu kita baru bicara jujur gitu," ujarnya.
Selanjutnya, Partai Demokrat juga merespon soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut cawe-cawe dalam urusan Pilpres 2024.

Kepala Badan Komunikasi dan Strategis (Bakomstra) sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mengatakan bahwa seharusnya Presiden Jokowi fokus dengan tugas utama.

"Seharusnya beliau menyampaikan, saya akan fokus dengan tugas dan tanggung jawab utama saya. Bukan malah menyampaikan saya akan cawe-cawe demi kepentingan negara," kata Herzaky, Selasa (30/5/203).

Ia pun menilai rakyat menginginkan Presiden Jokowi untuk fokus pada tugas dan tanggung jawabnya.

Menurutnya, masih banyak PR yang harus dikerjakan dan diselesaikan, termasuk masalah kemiskinan serta pengangguran.

"Memang rakyat menginginkan beliau fokus pada apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Masih banyak pekerjaan rumah yang menanti beliau. Angka kemiskinan masih tinggi, pengangguran juga tinggi."

"Pendapatan per kapita juga tak banyak peningkatan dibandingkan era SBY, sudah begitu biaya hidup tinggi dan harga-harga bahan pokok terus melonjak," ungkapnya.

Jubir Partai Demokrat itu pun menuturkan, Jokowi seharusnya memastikan pemilu berjalan secara demokratis, jujur dan adil bukan malah ikut dalam kontestasi politik.

"Inilah legacy yang seharusnya beliau tinggalkan. Agar bisa dikenang baik sebagaimana Presiden Mega di 2004 dan Presiden SBY di 2009 serta 2014 yang sukses melaksanakan pemilu secara demokratis, jujur, dan adil."

"Bukan malah memastikan siapa yang bisa ikut dalam kontestasi dan siapa yang seharusnya menang dalam kontestasi Pilpres 2024," terangnya.

JK Dukung Cawe-cawe Jokowi di Pilpres

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla saat menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (12/5/2023). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla saat menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (12/5/2023). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved