Pemilu 2024
Masifnya Penggunaan Medsos Jadi Tantangan Pemilu 2024 Sebab Rawan Polarisasi dan Hoaks
Bawaslu mengatakan, berdasarkan data yang pihakanya pegang, pengguna internet di Indonesia berjumlah 204,7 juta atau 73,7 persen dari total penduduk
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Suamampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan internet, terkhususnya media sosial (medsos), disebut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dapat berdampak pada Pemilu 2024 dalam hal polarisasi dan hoaks di kalangan masyarakat.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, berdasarkan data yang pihakanya pegang, pengguna internet di Indonesia berjumlah 204,7 juta atau 73,7 persen dari total penduduk.
Baca juga: Kotak Suara untuk Pemilu 2024 Berbahan Karton Duplex, Ada Bagian yang Dimodifikasi
"Untuk pengguna aktif medsos 191,4 juta atau 68,9 persen dari total penduduk yang pada tahun 2022 meningkat 21 juta atau 12,6 persen dibandingkan tahun 2021," kata Lolly dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).
"Waktu rata-rata pengguna medsos 8 jam 36 menit dengan kelompok terbesar sebanyak 64,6 persen berusia 18 sampai 34 tahun," tambahnya.
Dengan data tersebut, lanjutnya, ada tantangan Pemilu 2024 dengan dampak penggunaan internet dan medsos yang kian masif.
"Faktanya penyebaran hoaks, fitnah, dan disinformasi paling banyak di medsos dan hoaks paling banyak bertema politik," tuturnya.
Jika tetap dibiarkan, maka akan membuat polarisasi yang bisa menyebabkan ketidakpercayaan kepada penyelenggara pemilu maupun hasil pemilu. Bahkan, lanjut Lolly, dapat menimbulkan berbagai tindak kekerasan.
Baca juga: Golkar Ungkap Konsekuensi Bila Pemilu 2024 Pakai Sistem Proposional Tertutup
Lolly menegaskan, pemilu yang berintegritas adalah milik bersama. Pengawasan pemilu, memiliki urgensi tinggi sebagai kontrol untuk tak ada penyalahgunaan regulasi sekaligus sebagai check and balances untuk mewujudkan keadilan pemilu.
"Jumlah pengawas pemilu tidak sebanding dengan oknum pelanggar pemilu yang begitu banyak ditambah wilayah Indonesia begitu luas terutama di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal," katanya.
Sehingga pengawasan Pemilu diakui Lolly harus dilakukan bersama dengan banyak pihak. Mengingat pengawasan pemilu memiliki urgensi tinggi.
Sejauh ini Bawaslu telah berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dalam melakukan pengawasan konten internet dan media sosial.
Baca juga: Delapan Fraksi DPR Berkumpul Respons Rumor Pemilu 2024 Pakai Sistem Tertutup
Kemenkominfo juga telah punya Penyuluh Informasi Publik (PIP) yang dibentuk bersama kementerian Agama.
Bawaslu berharap PIP dapat memberikan informasi kepemiluan yang sahih sekaligus terlibat menjadi bagian pengawasan partisipatif.
Pemilu 2024
Dilaporkan Terkait Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, KPU Disebut Langgar Lima Pasal Peraturan DKPP |
---|
Ketua KPU Klaim Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024 Tak Menyalahi Aturan dan Telah Diaudit BPK |
---|
KPU Akui Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, Klaim Demi Efektivitas Pengawasan |
---|
Komisi II DPR RI Ungkap Pernah Ingatkan KPU Soal Penggunaan Private Jet: Tidak Pantas Itu |
---|
Komisi II DPR Minta KPU Kooperatif Terkait Dugaan Penyalahgunaan Private Jet |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.