Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Fakta Kritikan Anies ke Jokowi: Dilaporkan Relawan Ganjar hingga Respons Istana dan Pengamat

6 fakta mengenai kritikan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Tribunnews/JEPRIMA
Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menyampaikan pidato politik di acara perayaan Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). 6 fakta mengenai kritikan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. . Tribunnews/Jeprima 

"Dengan ada jalan tol, Saya orang kecil bisa naik bus dengan harga yang terjangkau, dengan waktu yang sangat cepat, dengan tingkat keamanan yang lebih terjamin, terus siapa yang menikmati? Masyarakat kecil seperti saya," kata Moeldoko, Senin (22/5/2023).

Eks panglima TNI tersebut mengatakan dirinya bisa menilai hal tersebut karena pernah merasakan naik bus jaman dulu.

"Mungkin untuk mereka yang tidak pernah hidup seperti itu, melihatnya hanya mobil mewah yang jalan masuk tol, tetapi bus bus yang sekarang masuk jalan tol untuk masyarakat kecil,” katanya.

Disebut Tak Sesuai Data PUPR

Kementerian PUPR menyebut Anies salah dalam memahami data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menuturkan, data BPS yang menjadi acuan pernyataan Anies bukan data pembangunan jalan baru.

Sebab, data tersebut merupakan hasil perubahan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional.

"Yang disebut bahwa pembangunan jalan SBY lebih panjang dari zaman Jokowi, itu bukan itu maksud data BPS, jadi salah interpretasi data BPS," kata Hedy, Rabu (24/5/2023) dikutip Kompas.com

Hedy Rahadian  78
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian saat ditemui di Kementerian PUPR.

Hedy mencontohkan, sekian kilometer jalan provinsi sudah dibangun sebelum era SBY.

Namun pada era SBY jalan provinsi tersebut berubah statusnya menjadi jalan nasional karena diterbitkan surat keputusan (SK) baru.

Sehingga, penambahan jalan nasional di era SBY bukanlah hasil pembangunan baru, melainkan hanya perubahan status jalan.

"Jadi zaman SBY kan nambah tuh jalan nasional.  Itu kebanyakan bukan hasil pembangunan," katanya.

Data PUPR

Apabila merujuk data PUPR, jalan nasional non-tol pada kepemimpinan Presiden SBY di tahun 2004 mencapai 34.629 kilometer.

Pada Desember 2014, tercatat jalan nasional non-tol menjadi 38.570 kilometer.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved