Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilu 2024

OSO: Wiranto Sudah Lama Diberhentikan dari Partai Hanura

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO menegaskan Wiranto sudah lama diberhentikan dari kader Partai Hanura.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO (kedua kiri) saat ditemui di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO menegaskan Wiranto sudah lama diberhentikan dari kader Partai Hanura.

Oleh karena itu, kata OSO, Wiranto sudah tak ada kaitannya lagi dengan Partai Hanura.

"Aduh, sudah lama itu (Wiranto) diberhentikan," ujar OSO saat ditemui di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).

OSO menyatakan Wiranto yang juga pendiri Hanura itu diberhentikan sebagai kader partai seusai mendapatkan jatah sebagai Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres.

Seusai dilantik jabatan pembantu presiden itu, Wiranto secara otomatis didepak dari partai.

"Setelah dia dapat jatah ya, Wantimpres otomatis keluar ya," tukasnya.

Baca juga: Wiranto Serahkan 100 Eks Kader Hanura, PPP: Amunisi Hadapi Pemilu 2024

Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Wiranto mengungkap setidaknya ada 100 orang eks kader partai Hanura yang kini pilih menjadi calon legislatif (caleg) dari PPP.

Mereka semua merupakan loyalisnya saat masih menjadi Ketua Umum Partai Hanura.

Hal tersebut diungkap Wiranto saat menemui Plt Ketua Umum Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023) lalu.

Awalnya, dia mengungkap banyak loyalisnya yang bingung sesuai dirinya meninggalkan partai Hanura.

"Tentunya banyak sekali teman teman saya, kolega saya, yang saat ini juga masih bersama-sama saya menunggu untuk mau kemana ini. Karena semangatnya ada, kualitasnya ada, kesungguhannya ada, tekadnya ada tapi masih belum tau mau kemana untuk menyampaikan aspirasi politiknya itu," ujar Wiranto.

Wiranto pun akhirnya memutuskan berbincang dengan ratusan loyalisnya tersebut.

Seusai berdiskusi panjang, akhirnya mereka semua memutuskan pilihannya bersama PPP.

"Sudah saya saring, saya ukur, banyak ya yang kurang lebih 100 lebih yang saya anggap punya potensi untuk terus berjuang dalam politik kemudian saya ajak berbincang-bincang dan ternyata pilihannya jatuh di Partai Persatuan Pembangunan," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved