KPU RI Antisipasi Perubahan Daftar Pemilih Sementara Akibat Konflik Bersenjata di Sudan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPU RI mengatakan telah melakukan antisipasi perubahan Daftar Perubahan Pemilih Sementara (DPS) akibat konflik bersenjata di Sudan.

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), kata dia, sudah melaporkan terkait situasi pemilih di Sudan secara singkat.

Baca juga: KPU Nyatakan 700 Bakal Calon DPD di 38 Provinsi Penuhi Syarat Dukungan Minimal Pemilih dan Sebaran

KPU RI, kata dia, juga sudah meminta mereka untuk melaporkan secara detil terkait situasi pemilih di sana.

Dengan demikian, kata dia, sangat mungkin ada beberapa perubahan karena informasi awal yang diterimanya adalah warga Indonesia di Sudan ada yang dibawa ke Jeddah dan kemudian akan dipulangkan ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di kantor KPU RI Jakarta pada Minggu (30/4/2023).

"Maka dengan begitu tentu akan mengubah status pemilih yang semula ada di luar negeri ada di Sudan menjadi memilih di kampung halamannya sendiri. Atau ada juga yang tetap bermukim di Arab Saudi, di Jeddah misalkan. Atau ada juga yang dievakuasi di negara-negara tetangga terdekat dari Sudan," kata Hasyim.

Baca juga: KPU Siap Memitigasi Sengketa Pemilu Saat Proses Pendaftaran Caleg

Oleh karena itu, kata dia, KPU RI sedang menunggu laporan secara resmi, detil terkait jumlah dan nama warga negara yang terdaftar sebagai pemilih DPS Daftar Pemilih Sementara di Sudan.

"Saya kira situasi-situasi seperti ini tetap kami antisipasi dalam rangka untuk memberikan layanan bagi pemilih kita baik di dalam negeri maupun di luar negeri," kata dia.