Pilpres 2024
Poin-poin Pertemuan Puan Maharani-Airlangga: Komitmen Hindari Potensi Perpecahan dalam Pemilu 2024
Pertemuan Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto membahas berbagai hal, di antaranya bagaimana komitmen menghindari potensi perpecahan dalam Pemilu.
"Setelah itu nanti gini kira-kira nih setelah pertemuan semua oke mungkin baru ketemu sama Bu Ketum. Kemudian rumusannya kayak gini. Terhadap bangsa dan negara ini rumusannya gini," ungkapnya.
Adapun pertemuan Puan dan Airlangga didampingi sejumlah kader PDIP dan Golkar di kawasan Monas.
Keduanya sempat naik mobil listrik bertuliskan "G24" setelah jalan-jalan di sekitaran Monas.
3. Sepakat Jalani Pemilu 2024 dengan Sukaria dan Gembira
PDI Perjuangan dan Partai Golkar sepakat menjalani Pemilu 2024 dengan sukaria dan riang gembira.
Kedua partai tersebut berkomitmen menghindari segala potensi perpecahan dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.
Komitmen ini disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (8/10/2022).
"Kami berharap pemilu itu ajang pesta demokrasi yang aman, nyaman, tertib menjaga persatuan dan kesatuan. Tentu saja harus dilakukan dengan bersukaria, jadinya gembira, bukan terjadi perpecahan."
"Sebagai pilar demokrasi, kami (parpol) menyepakati kapan waktunya bertanding dan kapan waktunya bersanding. Semua demi kesejahteraan rakyat Indonesia, bangsa dan negara," kata Puan Maharani yang disambut tepuk tangan jajaran pengurus pusat kedua partai yang hadir.
Puan Maharani menekankan, bagian paling penting dalam Pemilu 2024 itu bukan hanya saat terjadinya perhelatan, namun adalah pascaperhelatan.
"Yaitu bagaimana kita bisa menjaga situasi bisa lebih kondusif dan situasi tetap lebih baik, dan rakyat tidak dirugikan," kata perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini.
Lebih jauh, Puan Maharani menyampaikan PDI Perjuangan dan Golkar juga bersepakat untuk bersama-sama membangun bangsa.
"Bahwa sebagai partai nasionalis yang sama-sama sudah mengalami asam garam, pasang surut dalam dinamika membangun bangsa dan negara, kami sama-sama memahami dan menyepakati kita harus bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara. Apalagi situasi ekonomi pasca-covid hari-hari ini belum terlalu kondusif," kata Puan.
Baca juga: Airlangga: Hanya Dua Partai yang Catat Sejarah Pemilihan Langsung Presiden Yakni Golkar dan PDIP
Bukan hanya sepakat bersama-sama membangun bangsa, Airlangga bahkan berpendapat, untuk melanjutkan pembangunan, harus ada unsur dua parpol terbesar yaitu PDIP dan Golkar.
Airlangga mengakui Pemilu Langsung yang dilakukan bangsa Indonesia sejak reformasi adalah atas persetujuan Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan.