Rabu, 1 Oktober 2025

Bursa Capres

Pengamat: Pertemuan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto Bisa Dimaknai Pertemuan Sesama Capres

Pertemuan Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto bisa dimaknai sebagai pertemuan antar calon presiden 2024.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin (19/09) sore di Jakarta 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian bisa dimaknai sebagai pertemuan antar calon presiden 2024.

"Kita tahu bahwa walaupun mereka menteri, pertemuan itu katakan bahas pertahanan tapi mereka itu juga sebagai Capres dari 3 partai besar di Indonesia," kata Ujang Komarudin kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).

Jika mengikuti kontruksi itu, suka tidak suka, senang tidak senang, ia mengatakan bahwa mereka sambil menyelam minum air.

Ia mengibaratkan dirinya sebagai dosen yang bertemu masyarakat di warung.

Ketika bertemu itu, profesinya sebagai dosen tidak hilang.

Baca juga: Analisa Pengamat Soal Strategi Jokowi dan Menhan Prabowo Perkuat Pertahanan di Pulau Terluar

"Ini analogi saya aja. Mereka menteri, membicarakan pertahanan tapi tidak terlepas mereka juga capres," katanya.

Sisi menariknya, Ujang mengatakan menterinya merangkap ketua umum dan sekaligus berpotensi untuk menjadi capres.

"Kalau kita melihat kontruksi itu semua, masyarakat membaca bahwa itu pertemuan antar capres," ujar Ujang.

Dia melanjutkan meskipun kedua partai yang dipimpin Prabowo maupun Airlangga belum bisa berkoalisi, setelah pilpres, mereka bisa saja bersatu.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Airlangga Mengaku Membahas Politik Nasional Juga

"Di kita (punya sejarah), Golkar dukung Prabowo, Jokowi menang, Golkar ikut masuk ke pemerintahan Jokowi," lanjutnya.

Ujang berpendapat komunikasi memang harus dibangun, meskipun nanti belum tentu berkoalisi.

Karena usai Pilpres, setelah diketahui pemenangnya, bisa jadi yang tadinya berseberangan masuk ke koalisi pemerintahan seperti Prabowo yang berseberangan dengan Jokowi, dan akhirnya masuk ke pemerintahan.

Dia melihat antara Airlangga dan Prabowo sejauh ini kecil kemungkinan berkoalisi.

"KIB solid dengan KIB-nya, Prabowo dengan PKB juga solid. Apakah mereka bisa berkoalisi, kecil. Mereka akan jalan masing-masing, pasca pilpres bisa bertemu juga," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved