Senin, 29 September 2025

Bacaan Doa

Doa Ketika Lupa Baca Doa Makan, Jangan Sampai Kehilangan Berkah dari Allah

Seorang muslim disarankan membaca doa jika lupa berdoa sebelum makan, supaya makanan yang dimakan tetap mendapat berkah.

Canva/Tribunnews
DOA KETIKA LUPA - Gambar dibuat di Canva, Kamis (25/9/2025). Seorang muslim disarankan membaca doa jika lupa berdoa sebelum makan, supaya makanan yang dimakan tetap mendapat berkah. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum makan, seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu.

Doa paling sederhana yang dapat dibaca sebelum makan adalah Bismillah.

Namun, tak jarang seseorang lupa untuk membaca doa sebelum makan dan baru menyadarinya ketika di tengah proses makan atau bahkan sudah selesai.

Dalam hal ini, Rasulullah mengajarkan doa ketika seorang muslim lupa membaca doa makan.

Doa tersebut terdapat dalam sebuah hadis berikut:

Dari Jabir bin Abdullah ra., disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian lupa membaca bismillah ketika mulai makan, hendaklah ia membaca: Bismillahi awwalahu wa akhirahu.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i)

Kemudian, setiap muslim dianjurkan untuk berdoa setelah selesai makan.

“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Hal ini karena setiap makanan yang masuk ke tubuh manusia adalah rezeki dari Allah.

Untuk itu, setiap muslim perlu mengetahui doa-doa tersebut, seperti yang tercantum dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Baca juga: Doa Pembuka Rezeki dan Amalan Sunnah Agar Keberkahan Terus Mengalir

Doa Ketika Lupa Membaca Doa Makan

بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Bismillahi awwalahu wa akhirahu

Artinya: “Dengan nama Allah di awal dan di akhirnya.”

Doa Sebelum Makan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allahumma bārik lanā fīmā razaqtanā wa qinā ‘adzāban-nār.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa api neraka.” (HR. Ibnu as-Sani)

Doa Setelah Makan

ٱلْـحَمْدُ لِلّٰهِ ٱلَّذِي أَطْعَمَنِي هَٰذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

Al-ḥamdu lillāhil-ladzī aṭ‘amanī hādzā wa razaqanīhi min ghairi ḥaulin minnī wa lā quwwah

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan menganugerahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku." (HR. Abu Daud)

Adab Makan dan Minum

Etika ketika makan dan minum dalam ajaran Islam diambil berbagai riwayat hadis berdasarkan perilaku, perbuatan dan sabda Rasulullah.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika makan dan minum bagi setiap muslim, seperti dijelaskan dalam skripsi berjudul Kajian Hadis-hadis Adab Makan dan Minum: Perspektif Ilmu Kesehatan oleh Siti Imritiyah, mahasiswi jurusan Studi Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016.

1. Membaca Doa 

Setiap muslim dianjurkan untuk selalu berdoa sebelum dan setelah makan/minum.

Doa ini sebagai bentuk rasa syukur atas makanan dan minuman yang datangnya dari Allah.

2. Mencuci tangan

Setiap muslim dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.

Telah bercerita kepada kami Affan telah bercerita kepada kami Qais bin Ar Rabi' telah bercerita kepada kami Abu Hasyim dari Zadzan dari Salman al-Farisi berkata: Aku membaca dalam Taurat: Berkah makanan hal itu kepada Rasulullah Saw dan aku memberitahukan apa yang aku baca kepada beliau, beliau bersabda: "Berkah makanan adalah dengan berwudlu sebelum dan sesudahnya." (HR. Abu Daud)

Kata berwudhu dalam hadis tersebut dimaknai sebagai anjuran untuk membasuh tangan atau mencuci tangan, menurut ulama besar ahli hadis, Al Qadhi Iyat.

3. Tidak makan berlebihan

Setiap muslim dianjurkan untuk makan dan minum secukupnya dan tidak berlebihan karena membahayakan kesehatan.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad dari Nafi' ia berkata: Biasanya Ibnu Umar tidak makan hingga didatangnya kepadanya seorang miskin lalu makan bersamanya. Maka aku pun memasukkan seorang laki-laki untuk makan bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia pun berkata, "Wahai Nafi', jangan kamu masukkan orang ini, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: "Seorang mukmin itu makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus." (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Tujuh usus dalam hadis di atas dimaknai sebagai tujuh sifat yaitu rakus, semangat, panjang angan-angan, tamak, tabiat buruk, iri dengki dan gemuk.

Menurut pendapat para ulama, setiap muslim dianjurkan untuk mengurangi hal-hal yang berkaitan dengan urusan dunia dan anjuran untuk bersikap zuhud (tidak mementingkan urusan dunia) dan Qonaah (merasa puas).

Rasulullah mengajarkan agar sepertiga perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas.

"Tidak ada bejana yang diisi anak Adam lebih buruk dari perutnya." (HR. Tirmidzi No. 2380)

4. Makan dan minum dengan tangan kanan

Adab makan dan minum menurut ajaran Islam yaitu menggunakan tangan kanan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ia berkata, telah menceritak kepada kami Ja'far bin Aun dari Sa'id bin Abu Arubah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan juga minum dengan tangan kanannya. Sebab, setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim)

5. Makan dengan tiga jari

Ketika makan menggunakan tangan, setiap muslim dianjurkan untuk menggunakan tiga jari seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Abdurrahman bin Sa'd bahwa Abdurrahman bin Ka'b bin Malik atau Abdullah bin Ka'ab, telah mengabarkan kepadanya dari bapaknya yaitu Ka'b, telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah Saw makan dengan tiga jari. Apabila telah selesai makan, beliau menjilatinya. (HR. Muslim)

Ahli hadis, Imam An-Nawawi, menjelaskan bahwa jika mereka bisa menggunakan tiga jari untuk makan, maka tidak diperlukan menggunakan empat jari atau lima jari.

6. Tidak bersandar saat makan (duduk lurus)

Setiap muslim dianjurkan untuk makan dalam kondisi duduk dan tidak tersandar.

Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dan bapakku berkata dan Ibnu Abu Zaidah dari bapaknya dari Ali bin al-Aqmar dari Abu Juhaifah ia berkata Rasulullah Saw bersabda: "Saya tidak makan dengan bersandar." (HR. Bukhari)

7. Tidak membiarkan makanan yang jatuh

Makanan yang jatuh dari tempatnya atau jari seseorang yang sedang makan maka orang itu dianjurkan untuk mengambilnya.

Namun, makanan itu hanya dapat diambil jika tidak jatuh ke tempat yang mengandung najis.

Jika makanan itu jatuh ke tempat yang kotor, maka sebaiknya dibersihkan lalu diberikan kepada hewan.

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw jika makan makanan, beliau menjilat jari-jarinya sebanyak tiga kali, beliau bersabda: "Jika suapan salah seorang dari kalian jatuh, maka hendaknya ia membersihkannya dari kotoran dan memakannya, dan janganlah ia membiarkannya untuk setan!" Dan beliau memerintahkan kami agar mengusap piring. Beliau bersabda: "Sesungguhnya tidak seorangpun di antara kalian mengetahui di bagian makanan manakah ia diberi berkah." (HR. Muslim)

8. Menutup makanan dan minuman

Sebelum meninggalkan makanan atau minuman, setiap muslim dianjurkan untuk menutupinya agar tidak terkena kotoran dan najis.

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammam dari Atha' dari Jabir bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Matikanlah lampu-lampu kalian apabila kalian hendak tidur dan tutuplah pintu rumah kalian, tutuplah wadah-wadah kalian serta tutup pula tempat makan dan tempat minum kalian, aku mengira beliau juga bersabda walaupun hanya dengan sepotong kayu yang dapat menutupinya." (HR. Bukhari)

9. Tidak meniup makanan atau minuman

Dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah meniup makanan dan minuman, serta tidak pernah bernafas di dalam wadah.

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abdurrahim bin Abdurrahman al-Muharibi, telah menceritakan kepada kami Syarik dari Abdul Karim dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah Saw tidak pernah meniup pada makanan dan minuman, dan beliau juga tidak bernafas dalam bejana." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Meniup makanan dan minuman dapat membawa bakteri atau cipratan air liur ke makanan dan minuman tersebut.

Selain itu, sebaiknya tidak meniup atau bernafas di dalam bejana atau wadah seperti gelas/botol minuman karena dikhawatirkan dapat merusak kemurnian makanan/minuman itu.

10. Tidak mencela makanan/minuman

Makanan dan minuman adalah rezeki dari Allah, sehingga setiap manusia sebaiknya tidak mencelanya jika tidak menyukai makanan/minuman.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari al-A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata: Nabi Saw tidak pernah mencela makanan sekali pun. Bila beliau berselera, maka beliau memakannya dan bila tidak suka, maka beliau meninggalkannya. (HR. Bukhari dan Abu Daud)

Ini berkaitan dengan adab menjaga hati orang yang menyediakan/membuat makanan dan minuman tersebut agar tidak kecewa dan sedih.

11. Makan dari sisi yang terdekat

Sebelum makan, setiap muslim sebaiknya melihat sisi makanan yang terdekat dengan dirinya.

Telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Abdullah ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja'far dari Muhammad bin Amru bin Halhalah Ad Dili dari Wahb bin Kaisan Abu Nu'aim dari Amru bin Abu Salamah ia adalah Ibnu Ummu Salah istri Nabi Saw, ia berkata: Suatu hari, aku makan makanan bersama Rasulullah Saw, lalu aku menyantap makanan dari ujung nampang, maka Rasulullah bersabda padaku: "Makanlah makanan yang ada di depanmu." (HR. Bukhari)

12. Tidak makan dan minum sambil berdiri

Rasulullah melarang umatnya untuk makan dan minum sambil berdiri.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas dari Nabi Saw, bahwa beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qatadah berkata: Maka kami tanyakan, bagaimana dengan makan? Anas menjawab: Apalagi makan, itu lebih buruk atau lebih jelek. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Abdul Malik bin Maisarah dari An Nazal dia berkata: Ali RA pernah datang dan berdiri di depan pintu rahbah, lalu dia minum sambil berdiri setelah itu dia berkata: "Sesungguhnya orang-orang merasa benci bila salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, padahal aku pernah melihat Nabi Saw melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat ini." (HR. Abu Nu’aim)

Ahli hadis, Ibnu Qayyim Rahimahullah, mengatakan Rasulullah lebih banyak minum sambil duduk, tetapi juga pernah minum dalam keadaan berdiri.

Namun, sekelompok ulama berpendapat minum sambil berdiri itu hanya dilakukan karena ada sebuah hajat (keperluan).

13. Bersyukur dan membaca doa setelah makan

Setelah makan dan minum, seorang muslim sebaiknya membaca doa dan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah.

"Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang jika ia makan, maka ia memuji-Nya." (HR. Muslim No. 2734)

14. Menghindari israf (pemborosan makanan)

Setiap muslim harus menghargai pemberian Allah dan tidak membuang-buang makanan karena Allah tidak menyukai orang-orang yang boros.

"Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf: 31)

15. Menjilati jari-jari setelah makan

Setiap muslim yang makan menggunakan tangan dianjurkan untuk menjilati jarinya setelah makan.

Hal ini karena tidak seorang pun yang tahu letak barokah makanan tersebut.

Telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata: Telah menceritakan kepada kami Hisyam yaitu Ibnu Arubah dari seorang laki-laki dari Abu Hurairah, dia berkata: Nabi Saw bersabda: "Jika salah seorang dari kalian makan hendaklah menjilati jari-jarinya, karena ia tidak tahu di mana letak barakah dari makanannya." (HR. Abu Daud)

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan