Bacaan Doa
Doa Sayyidul Istighfar, Dibaca Pagi dan Sore agar Dapat Jaminan Surga
Doa Sayyidul Istighfar adalah doa untuk memohon ampunan Allah. Bacaan istighfar ini dapat dibaca setiap hari, terutama setelah sholat fardhu.
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memperbanyak membaca istighfar agar dimudahkan dalam segala kesulitan.
Dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (HR Ibnu Majah 3951, hasan sahih).
Selain membaca istighfar seperti Sayyidul Istighfar, umat Islam juga dianjurkan membaca istighfar untuk orang tua.
Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? Maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu' (HR Ahmad 10610, hadis sahih).
Jenis-jenis Istighfar
Dalam ajaran Islam, ada beberapa jenis istighfar, yaitu bacaan doa untuk memohon ampunan kepada Allah.
Istighfar dapat dibaca kapan pun dan di mana pun, namun lebih baik diamalkan setiap hari, terutama setelah sholat.
Istighfar Singkat
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Astaghfirullah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah”
Bacaan istighfar singkat diriwayatkan dari Ṯawbān ra., disampaikan dalam Sahih Muslim:
“Ketika Nabi ﷺ selesai shalat, beliau mengucapkan ‘Astaghfirullah’ sebanyak tiga kali.”
Istighfar Besar (Penghapus Dosa Besar)
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāh alladhī lā ilāha illā huwa al‑Ḥayyul‑Qayyūm wa atūbu ilayh
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada ilah selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus makhluknya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Bacaan istighfar ini berasal dari hadis Ibnu Mas‘ūd, diriwayatkan oleh Abū Dāwūd, at‑Tirmidhī, dan al‑Hakīm, dinyatakan sahih menurut syarat al‑Bukhārī dan Muslim.
“Barangsiapa mengucapkan: ‘Astaghfirullāh alladhī lā ilāha illā huwa al‑Ḥayyul‑Qayyūm wa atūbu ilayh’, maka dosanya akan diampuni meskipun dia melarikan diri dari medan perang.”
Istighfar Nabi Muhammad SAW (Sebelum Wafat / Fathu Makkah)
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Subḥānallāhi wa biḥamdih, astaghfirullāh wa atūbu ilayh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.