Selasa, 30 September 2025

3 Dampak Negatif Penggunaan Gadget Berlebihan Terhadap Hubungan Anak-Orang Tua, Ini Solusinya

Screentime terlalu lama atau berlebihan bisa memberikan dampak buruk pada anak. Bahkan bisa memperburuk hubungan antara anak dan orang tua.

Tribunnews.com/ Rina
ANAK BERMAIN TANPA GADGET. Di era serba digital, penggunaan gadget atau gawai pada anak tak bisa lagi dihindari. Sayangnya, screentime terlalu lama atau berlebihan bisa memberikan dampak buruk pada hubungan anak dan orang tua. Untuk itu perlu ada batasan screen time dan memperbanyak waktu bonding antara anak dan orang tua. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era serba digital, penggunaan gadget atau gawai pada anak tak bisa lagi dihindari.

Sayangnya, screentime terlalu lama atau berlebihan bisa memberikan dampak buruk pada anak.

Bahkan bisa memperburuk hubungan antara anak dan orang tua.

Baca juga: Paparan Layar dan Gaya Hidup Digital Bikin Kulit Rusak, Kolagen Jadi Solusi untuk Semua Usia

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan, 39,71 persen anak
usia dini di Indonesia telah menggunakan ponsel pintar, sementara 35,57 persen lainnya
sudah mengakses internet.

Apabila dirinci per kelompok usianya, maka terdapat 5,88 persen anak di bawah usia 1 tahun yang sudah menggunakan gawai dan 4,33 persen anak di bawah usia tahun yang mengakses internet pada 2024.

Berikut 3 dampak penggunaan gadget berlebihan pada hubungan anak dan orang tua seperti yang disampaikan Psikolog Arfilla Ahad Dori, M.Psi dalam kegiatan Family’s Days Out Teman Bumil dan Teman Parenting di SCBD Habitat Park, Jakarta, baru-baru ini.

1. Kurangnya Bonding

"Penggunaan gadget pada anak dan orang tuanya membuat waktu berinteraksi mereka menjadi berkurang," kata psikolog yang disapa Dori ini.

Bonding tidak serta merta terbentuk hanya karena anak dan orang tua hadir berdekatan.

Berdekatan tanpa interaksi dan komunikasi tidak akan terbentuk bonding. Ibarat dua tali yang sejajar. Tidak ada koneksi.

Bonding itu ibarat dua tali yang saling berikatan kuat.

2. Kehilangan waktu bersama

Kesibukan orang tua dengan pekerjaan membuat waktu membersamai anak dalam penggunaan gadgetnya berkurang.

Orang tua kehilangan waktu berharga bersama anak dan tidak bisa memantau apa saja yang diakses oleh anak.

Pemberian gadget sah-sah saja namun harus dikontrol dan dibatasi untuk menciptakan hubungan yang baik antara orang tua dan anak.

Orang tua harus mengetahui segala jenis konten yang dinonton anak.

Ikantan emosional antara orang tua dan anak tidak muncul begitu saja, namun harus dibangun melalui kelekatan, kedekatan, dan interaksi terus menerus.

3. Kualitas Hubungan Keluarga Buruk

Kurangnya waktu bersama dan kedekatan diantara anak dan orang tua berisiko membuat perselisihan diantara keduanya.

Kecanduan gadget bisa membuat anak berperilaku negatif dan pasif.

"Penggunaan gadget yang berlebihan dapat
berdampak buruk pada hubungan anak dan orang tua," ungkap dia.

Saat anak sibuk dan orang tua juga sibuk maka kebutuhan emosional  dan komunikasi diantaranya kedua tidak terpenuhi.

Solusinya

Di era digital, penggunaan gadget tidak bisa dihindari.

Bahkan gawai dan internet saat ini bisa diakses dengan mudah olah bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Orang tua harus mengkontrol dan membatasi penggunaan gadget.

"Untuk mengurangi penggunaan gadget adalah dengan memperbanyak bermain bersama," kata dia.

Namun Dori mengatakan, bermainnya bukan asal menemani tanpa interaksi aktif.

Orang tua harus menerapkan bermain mindfull. Artinya bermain dengan kesadaran penuh.

Tujuannya adalah menciptakan bonding atau membangun ikatan emosional yang kuat dan stabil antara orang tua dan anak.

Bermain mindfull atau penuh kesadaran memang tidak mudah namun harus dibiasakan.

Syarat bermain mindfull adalah orangtua hadir dan harus responsif, ada komunikasi positif, ada interaksi dua arah, dan emosi yang juga positif.

“Ayah dan juga ibu berperan sama besarnya. Ibu biasanya akan lebih banyak bermain yang
mengasah empati, sementara ayah bermain untuk hal yang lebih eksploratif. Bermain
mindfull cukup dilakukan minimal 15 menit setiap hari, namun manfaatnya sangat besar untuk jangka panjang," urai dia.

Riset menunjukkan, anak yang memiliki ikatan emosi kuat dengan orang tua memiliki kemampuan adaptasi, resiliensi, dan kepercayaan diri yang lebih tinggi di masa depan.
Ditambahkan VP PT Global Urban Esensial, Mohamad Salahuddin, kegiatan ini mendorong orang tua agar lebih banyak meluangkan waktu bermain bersama anak, tanpa kehadiran gadget dan mengurangi screen time, sesuai tema yang diangkat yaitu Hari Anak Tanpa Gadget.

“Kami harapkan bisa mengingatkan para orang tua agar lebih banyak meluangkan waktu bermain bersama buah hatinya, karena masa tumbuh kembang balita ini tidak bisa diulang, dan kesempatan membangun bonding dengan anak itu sangat singkat, sehingga harus dimaksimalkan,” jelas Dide.

Berbagai aktivitas seru bisa dilakukan orang tua dan anak untuk menciptakan bonding dan waktu yang berkualitas seperti bermain bersama anak di kebun binatang atau area outdoor lain.

Melihat rusa dan kura-kura, koleksi hewan burung unta, capibara, aneka burung dan ular.

Anak-anak bisa menyentuh langsung hewan yang jarang ditemui seperti biawak, ular
sanca, dan iguana.

Juga mewarnai topi, dan mewarnai buku bersama.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan