Gen Z dan Milenial Wajib Tahu, 10 Tips Kelola Pinjaman agar Tak Melilit Keuangan
Pada dasarnya, mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mendesak wajar. Simak tips berikut ini untuk mengetahui cara mengelola pinjaman.
TRIBUNNEWS.COM - Dikenal boros dan sulit menabung, gaya hidup boros memang dikenal menginang pada generasi milenial dan Gen Z. Kebiasaan berbelanja kebutuhan sekunder dan tersier, liburan, nongkrong, dan hal konsumtif lain cenderung dilakukan oleh generasi tersebut.
Alhasil, saat salah perhitungan, tidak jarang mereka harus mengajukan pinjaman dana untuk memenuhi kebutuhan primer di kala tabungan telah habis terkuras.
Pada dasarnya, mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mendesak wajar dan sah-sah saja dilakukan, khususnya utang produktif.
Yang terpenting, pengelolaan pinjamannya dilakukan dengan bijak menyesuaikan kebutuhan dan kondisi keuangan agar tak memicu masalah yang lebih runyam lagi.
Nah, penting dicermati oleh generasi milenial dan Gen Z, simak 10 tips mengelola pinjaman berikut ini agar tanggungan tersebut tak sampai melilit keuangan.
- Tetapkan Target Pembayaran
Tips mengelola pinjaman yang pertama adalah menetapkan target pembayarannya secara realistis. Cara ini penting untuk dilakukan agar bisa memberi Anda tujuan keuangan yang nyata, serta mampu menumbuhkan motivasi dan sikap disiplin untuk mencapainya.
- Jauhi Gali Lubang Tutup Lubang
Ketika sedang menanggung utang, jangan pernah mengajukan pinjaman baru untuk melunasinya. Perilaku gali lubang tutup lubang ini hanya akan memperkeruh masalah keuangan dan malah memperpanjang siklus utang.
- Jual atau Gadaikan Aset
Jika memang terdesak harus membayar cicilan yang segera jatuh tempo, tak ada salahnya untuk menjual atau menggadaikan aset untuk mendapat dana segar. Langkah ini layak untuk dipertimbangkan, khususnya jika Anda tidak ingin dibebani denda keterlambatan yang malah bisa memberatkan kondisi keuangan.
- Hindari Pembayaran Minimum
Tips lainnya, usahakan untuk membayar cicilan melebihi pembayaran minimum yang disyaratkan. Khususnya pada kartu kredit, cara ini berguna untuk mempercepat pelunasan utang serta meminimalkan beban bunga yang dikenakan.
- Perbanyak Penghasilan
Ketika merasa kondisi keuangan kewalahan untuk melunasi cicilan utang, mulailah memutar otak untuk mendapat penghasilan tambahan.
Gunakan waktu luang dan kemampuan untuk melakukan kerja sampingan, freelancer, atau berbisnis. Dengan tambahan pemasukan, Anda akan lebih mudah mengelola keuangan untuk membayar tagihan utang dan melunasinya.
- Pangkas Pengeluaran
Selain menambah pemasukan, memangkas pengeluaran juga menjadi trik agar lebih mudah mengelola pinjaman. Selama terbebani utang, minimalkan kebiasaan berbelanja barang yang tidak dibutuhkan, maupun melakukan aktivitas yang kurang produktif seperti nongkrong dan liburan.
Menahan diri dari sikap konsumtif ini bisa menjadi kunci krusial untuk terbebas dari belenggu pinjaman agar tak terus mengekang keuangan.
Baca juga: Anti Boncos! Ini 6 Strategi Menabung Buat Fans K-Pop yang Mau Nonton Konser Comeback Idola
- Lakukan Restrukturisasi Kredit
Jika merasa beban cicilan kredit saat ini terlalu berat untuk bisa dilunasi, Anda bisa mengajukan restrukturisasi kredit ke pihak kreditur. Melalui restrukturisasi kredit, pihak pemberi pinjaman dapat meringankan tanggungan pinjaman sementara melalui perpanjangan periode pembayaran maupun memangkas suku bunga.
Dengan cara ini, Anda bisa lebih mudah menghindari risiko kredit macet atau gagal bayar yang bisa membuat laporan kredit memburuk. Yang terpenting, tetap usahakan untuk mengelola keuangan dengan bijak dan fokus membayar cicilan kredit sampai tanggungan tersebut terlunasi.
- Tambah Wawasan Seputar Finansial
Agar lebih cerdas mengelola utang dan keuangan, Anda juga bisa menambah ilmu seputar finansial melalui sejumlah kanal yang tersedia.Cara paling mudah untuk meningkatkan wawasan finansial adalah dengan membaca buku, maupun mendengarkan podcast dan YouTube.
Melalui informasi tersebut, Anda bisa lebih akurat merancang strategi dan menerapkan rencana paling efektif dalam mengatasi beban utang.
- Terapkan Snowball Strategy
Snowball strategy atau strategi bola salju adalah metode melunasi utang dengan cara memprioritaskan pelunasan pinjaman dengan nominal paling kecil terlebih dahulu. Strategi ini terbukti efektif meringankan beban keuangan dan bisa memunculkan rasa pencapaian serta motivasi dalam membayar utang.
- Jaga Kondisi Keuangan dan Gaya Hidup
Tips terakhir mengelola pinjaman untuk kaum milenial dan Gen Z adalah berusaha menjaga kondisi keuangan dan gaya hidup agar tetap sehat. Ketimbang melakukan pengeluaran konsumtif tanpa manfaat hingga memicu utang, ada baiknya untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan.
Seimbangkan gaya hidup dengan kondisi keuangan agar arus kas tetap sehat dan masih bisa menabung maupun investasi. Hindari FOMO dengan tren yang kurang jelas manfaatnya agar tak terlilit utang.
Selain itu, siapkan pula dana darurat untuk menyiasati risiko munculnya masalah keuangan mendesak. Kalaupun memiliki tanggungan utang, prioritaskan keuangan untuk melunasinya tepat waktu agar terhindar dari denda keterlambatan yang malah bisa memberi beban tambahan pada kondisi finansial Anda.
Kendalikan Keuangan agar Lebih Andal Kelola Pinjaman
Ketika menanggung utang, membayar cicilannya secara tepat waktu dan konsisten merupakan hal yang wajib Anda lakukan. Agar bisa mengelola pinjaman dengan baik, Anda perlu memiliki kendali penuh terhadap kondisi keuangan dan tanggungan yang dimiliki.
Dengan memastikan pinjaman terkelola dengan lancar, laporan kredit dan reputasi Anda di dunia perbankan serta non-perbankan akan lebih terjaga.
All Sedayu Hotel Kelapa Gading, Pilihan Ideal untuk Acara Bisnis dan Keluarga di Jakarta Utara |
![]() |
---|
Top 5 Aplikasi Crypto Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
8 Tips Sederhana Redakan Mata Lelah Karena Layar HP dan Komputer |
![]() |
---|
9 Cara Mengatasi Susah Tidur Tanpa Obat yang Ampuh dan Aman |
![]() |
---|
11 Cara Alami Mengatasi Sakit Gigi, dari Air Garam hingga Daun Jambu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.