Syaloomitha Meirika: Self Love Bukan Pasrah Menerima Kekurangan, Tapi Berusaha Jadi Lebih Baik
Syaloomitha Meirika pernah merasa insecure atau tidak percaya diri. Bukan pasrah menerima keadaan, ia belajar menjadi versi terbaik dirinya.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Merasa insecure atau tidak percaya diri adalah hal yang wajar, bahkan bagi figur publik sekalipun.
Hal ini juga dirasakan oleh Syaloomitha Meirika M., Puteri Indonesia Jawa Tengah 2 Tahun 2025.
Namun, alih-alih terjebak dalam rasa tidak aman itu, Syaloomitha memilih menjadikannya sebagai momentum untuk mencintai diri sendiri dan bertumbuh.
“Sebagai perempuan dan juga manusia yang cukup merasakan naik-turunnya penilaian publik, rasa insecure itu pasti ada. Tapi aku selalu belajar mengubahnya menjadi self-love,” ujar Syaloomitha dalam pembukaan Diri Clinic di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).
Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa: Dari Self-Love ke Selfishness
Menurutnya, konsep mencintai diri sendiri bukan berarti pasrah menerima kekurangan, melainkan berani berproses menjadi pribadi yang lebih baik.
“Self-love itu bukan berarti kita pasrah, tapi justru mau menjadikan diri kita versi terbaik—untuk diri sendiri dan juga orang-orang yang kita cintai.”
Syaloomitha kemudian membagikan pengalamannya sebagai pejuang jerawat.
Ia sempat menghadapi berbagai tantangan seperti pori-pori besar dan produksi minyak berlebih, yang membuatnya tidak nyaman dengan penampilannya.
Namun alih-alih menyerah, ia memilih memahami kondisi kulitnya terlebih dahulu, lalu mencari solusi yang tepat, termasuk dengan bantuan klinik profesional.
“Ketika menghadapi masalah kulit, aku selalu mulai dari mengenali kondisi dulu. Apakah bisa aku atasi sendiri atau perlu bantuan ahli. Kalau memang butuh perawatan, aku cari klinik yang benar-benar memberikan rasa nyaman,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya memilih klinik yang tidak hanya menjual jasa, tapi memberikan perawatan dengan pendekatan yang manusiawi dan personal.
“Kadang treatment pertama tidak langsung enak. Bahkan ada rasa sakit. Tapi kenyamanan dan rasa dihargai selama proses itulah yang membuat aku percaya dan bertahan," tuturnya.
Sementara itu, pendekatan personal dalam perawatan menjadi poin penting yang juga ditegaskan oleh dr. Deviana Himawan, Chief Medical Officer dan Co-Founder DIRI Care.
Menurutnya, kondisi kulit masyarakat Indonesia banyak dipengaruhi iklim tropis, polusi, hingga gaya hidup kurang sehat.
“Penumpukan sel kulit mati, kurang hidrasi, dan paparan sinar matahari memperparah kondisi kulit. Oleh karena itu, penting untuk memahami tipe kulit masing-masing agar perawatannya tepat sasaran,” ujar dr. Deviana.
Putri Widhiasari Curi Perhatian Usai Catwalk di Tengah Pasar Pakai Baju Adat |
![]() |
---|
Sriana Sihombing Ingin Tumbuhkan 2 Karakter di Dunia Pendidikan, Saling Menghormati dan Mendukung |
![]() |
---|
Cecil Ajak Perempuan Cintai Diri Sendiri Lewat Lagu 321 I'm Callin' |
![]() |
---|
Puteri Indonesia Intelegensia 2022 Antar Keberangkatan Paus Fransiskus, Keponakannya Dapat Berkat |
![]() |
---|
Motivasi Anak Yatim, Cynthia Dewi: Semua Bisa Digapai dengan Belajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.