Dukung Kolintang Goes to UNESCO, PINKAN Indonesia akan Gelar Lomba Virtual Nasional Tingkat SD - SMP
Persatuan Insan Kolintang Indonesia (PINKAN) Indonesia akan menyelenggarakan Lomba Virtual Kolintang tingkat usia SD-SMP (LVKSD-SMP).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Insan Kolintang Indonesia (PINKAN) Indonesia akan menyelenggarakan Lomba Virtual Kolintang tingkat usia SD-SMP (LVKSD-SMP).
Kegiatan yang didukung oleh Sanggar Limeka ini dalam rangka rangkaian upaya mendorong alat musik kolintang mendapatkan pengakuan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia sekaligus memperingati hari pendidikan Nasional.
Ketua Umum PINKAN Indonesia Penny Marsetio mengatakan, lomba ini juga bentuk upaya memperkenalkan alat musik kolintang lebih dalam lagi kepada generasi milenial.
"Keberadaan saya adalah berawal dari kecintaan kepada sebilah kayu yang melahirkan keindahan. Bagi saya, Kolintang adalah alat pemersatu budaya,” kata Penny Marsetio dalam jumpa pers secara daring, Jumat (12/3/2022).
Baca juga: Kiny Cultura Indonesia Hantarkan Kalya dan Felicia Meraih Penghargaan Tertinggi Unesco
Lomba ini dilakukan secara virtual, dengan melibatkan peserta dari sekolah tingkat SD dan SMP se-Indonesia.
Proses pendaftaran hingga pengumpulan bahan lomba masih berlangsung hingga 5 Mei 2022 ke depan, serta penentuan pemenang akan digelar pada 13 Mei 2022.
Hadiah yang disediakan pada lomba ini yakni Rp 10 juta untuk juara pertama pada kategori SD dan SMP.
Segaimana diketahui indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan Kolintang masuk dalam hasil seleksi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Indonesia diusulkan dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.
Pada tahun 2022 ini Kolintang diusulkan secara multi nation atau jointly submision.
Baca juga: Kemendikbudristek: Koalisi Seni Indonesia Dapat Pendanaan dari UNESCO
Ini menjadi angin segar bagi pecinta alat musik kolintang yang telah berjuang agar kolintang sebagai alat musik yang berasal dari suku Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara bisa diakui dunia.
Jointly Submission atau Multi nations (bersama negara lain) adalah merupakan keputusan dari Kemendikbudristek dengan mempertimbangkan akan lebih mudah dan terbaik karena pesaingnya lebih sedikit.
Sebab pengusulan tunggal akan makan waktu yang cukup lama.
Sebagai salah satu kriteria adalah benar-benar Kolintang ini dimiliki oleh komunitas yang kuat dan sebaran wilayahnya sampai ke pelosok serta adanya komitmen dari komunitas dalam bentuk surat pengajuan yang ditanda tangan komunitas pengusul.
Prof Franki Raden, PhD. Etnomusikolog menyampaikan bahwa jalur tersebut sudah dikomunikasikan dengan perwakilan dari negara Filipina dan mereka menyambut dengan antusias.
Tim pengusung fokus pada Multi nation atau jointly submision sesuai yang diputuskan oleh Kemendikbudristek.