Senin, 6 Oktober 2025

Mengenal Fenomena Catfishing, Penipuan di Dunia Maya Berkedok Cinta

Catfishing adalah perilaku menyembunyikan identitas asli di sosial media atau kerap disebut deceitful.

NET
ILUSTRASI. Mengenal Fenomena Catfishing, Penipuan di Dunia Maya Berkedok Cint 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nama Simon Leviev populer setelah serialThe Tinder Swindler di Netflix mencuri perhatian publik.

Pria tersebut berhasil mengelabui banyak wanita melalui aplikasi kencan Tinder atau dikenal dengan catfishing.

Guru Besar Studi Media Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dra Rachmah Ida M Comms PhD menjelaskan, catfishing adalah perilaku menyembunyikan identitas asli di sosial media atau kerap disebut deceitful.

“Motivasi seseorang yang melakukan catfishing secara disengaja untuk mengelabui orang lain atau tidak ingin menunjukkan identitas orientasi seksualnya secara publik,” terang dikutip Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Waspadai Praktik Catfishing Lewat Aplikasi Kencan, Kenali Modus-modusnya

Baca juga: Viral, Chating Ajak Tularkan Covid-19 ke Orang Lain, Satu Keluarga di Semarang Diisolasi

Alumni angkatan pertama di Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR pada tahun 1988 ini mengatakan, pelaku catfishing yang tidak disengaja dikarenakan orang itu belum memahami jati dirinya.

“Orang tidak sengaja melakukan catfish karena kurang percaya diri, namun pelaku memiliki niat untuk membuka identitas aslinya ketika sudah merasa nyaman dengan pasangannya,” tutur Prof Ida.

Menurutnya, korban catfishing paling banyak terjadi pada perempuan. Hal itu dikarenakan adanya stereotip perempuan adalah kaum lemah dan mudah dibohongi.

Sehingga pelaku catfishing baik laki-laki atau perempuan lebih banyak menyasar korban perempuan.

Sementara itu, untuk mengetahui seseorang melakukan catfishing di sosmed, Prof Ida memaparkan beberapa gaya komunikasi dan gestur yang dilancarkan pelaku catfishing. Yaitu, pelaku tidak pede dan tidak konsisten menjelaskan sifat dirinya.

“Jika komunikasi semakin sering, maka pelaku akan cenderung melakukan ghosting atau terus-menerus berbohong untuk menyembunyikan identitas aslinya,” jelasnya.

Memancing seseorang untuk membuka identitasnya dapat dilakukan melalui beberapa topik pembicaraan seperti hobi atau musik.

“Pastikan untuk mencari identitas lawan bicara kita di google atau open sea,” jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved