Bacaan Doa
Bacaan Surat Al Qalam Ayat 1-26 dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Bacaan surat Al Qalam ayat 1-26 dilengkapi tulisan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan surat Al Qalam ayat 1-26 dilengkapi tulisan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.
Surat Al Qalam terdiri dari 52 ayat yang memiliki arti "Pena".
Al Qalam merupakan surat ke-68 dan juz ke-29 dalam Al Quran.
Baca juga: Bacaan Surat As Sajdah Ayat 1-30 dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca juga: Surat Yasin Ayat 1-83 dan Doa Tahlil, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, serta Terjemahannya
Berikut bacaan surat Al Qalam ayat 1-26, dikutip dari quran.kemenag.go.id:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ - ١
Nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn
1. Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan,
مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ - ٢
Mā anta bini'mati rabbika bimajnụn
2. Dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila.
وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚ - ٣
Wa inna laka la`ajran gaira mamnụn
3. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ - ٤
Wa innaka la'alā khuluqin 'aẓīm
4. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُوْنَۙ - ٥
Fa satubṣiru wa yubṣirụn
5. Maka kelak engkau akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,
بِاَيِّىكُمُ الْمَفْتُوْنُ - ٦
Bi`ayyikumul-maftụn
6. Siapa di antara kamu yang gila?
اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ - ٧
Inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn
7. Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk.
فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ - ٨
Fa lā tuṭi'il-mukażżibīn
8. Maka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).
وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَۚ - ٩
Waddụ lau tud-hinu fa yud-hinụn
9. Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak (pula).
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ - ١٠
Wa lā tuṭi' kulla ḥallāfim mahīn
10. Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina,
هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ - ١١
Hammāzim masysyā`im binamīm
11. Suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,
مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ - ١٢
Mannā'il lil-khairi mu'tadin aṡīm
12. Yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa,
عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙ - ١٣
'Utullim ba'da żālika zanīm
13. Yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya,
اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗ - ١٤
Ang kāna żā māliw wa banīn
14. Karena dia kaya dan banyak anak.
اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ - ١٥
Iżā tutlā 'alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn
15. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “(Ini adalah) dongeng-dongeng orang dahulu.”
سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ - ١٦
Sanasimuhụ 'alal-khurṭụm
16. Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai(nya).
اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙ - ١٧
Innā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīn
17. Sungguh, Kami telah menguji mereka (orang musyrik Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil)nya pada pagi hari,
وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ - ١٨
Wa lā yastaṡnụn
18. Tetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan, “Insya Allah”).
فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ - ١٩
Fa ṭāfa 'alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn
19. Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
فَاَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِۙ - ٢٠
Fa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīm
20. Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,
فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙ - ٢١
Fa tanādau muṣbiḥīn
21. Lalu pada pagi hari mereka saling memanggil.
اَنِ اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ - ٢٢
Anigdụ 'alā ḥarṡikum ing kuntum ṣārimīn
22. ”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”
فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙ - ٢٣
Fanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụn
23. Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.
اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙ - ٢٤
Al lā yadkhulannahal-yauma 'alaikum miskīn
24. "Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu,"
وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ - ٢٥
Wa gadau 'alā ḥarding qādirīn
25. Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).
فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙ - ٢٦
Fa lammā ra`auhā qālū innā laḍāllụn
26. Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Bacaan Doa