Empat Tips Memilih Konstruksi Baja Ringan, Pahami Juga Empat Risiko Karat yang Mengancam
Perencanaan awal pemasangan baja ringan untuk rangka atap dimulai dari pembuatan desain.
Sambungan rangka baja ringan menggunakan sekrup yang dipasang dengan SDS (self drilling screw).
Posisi sambungan inilah yang perlu diperhatikan.
Pada lubang bekas bor diusahakan lapisan pelindung bajanya tidak ada yang terkelupas atau tergores. Lapisan yang terkelupas membuat mudahnya terjadi korosi pada rangka.
Selain sambungan, pemasangan rangka yang perlu diperhatikan adalah peletakan posisi profil reng.
Jika pemasangannya kurang rapi, pemasangan genting menjadi tidak teratur.
Selain itu, produsen dan fabrikator yang baik akan menghindari pemasangan balok bata atau semen untuk mengganjal rangka yang kurang presisi terhadap dinding sebagai tumpuannya.
Ganjalan seperti ini membuat rangka tidak bisa berdiri kuat dan kokoh.
Hanya produsen dan fabrikator berkualitas yang memiliki sistem pemasangan, sistem supervisi, dan jaminan terhadap hasil akhir pemasangan rangka baja ringan.
Seperti pada produsen baja ringan bermerek Smartruss yang memiliki tim pemasangan di lapangan yang telah dilengkapi dengan SIMS (Surat Ijin Memasang Smartruss).
Dengan adanya jaminan ini, beberapa kesalahan pemasangan bisa dimimalkan.
4. Tips Mencegah Karat
Meski dilapisi zat anti-karat, bukan berarti baja ringan ini terbebas dari korosi atau proses pengaratan. Setidaknya ada empat hal yang dapat memicu karat pada baja ringan.
1. Tergores alat kerja
Ketika terdapat goresan pada baja, maka otomatis baja tersebut akan berhubungan langsung dengan oksigen. Proses oksidasi antara oksigen dan zat kimia baja itulah yang kemudian menimbulkan karat.
Ketika terjadi kerusakan akibat bekas sambungan yang terbuka atau salah potong sebaiknya cepat lakukan pelapisan ulang baja ringan menggunakan cat anti-karat.