Mengajarkan Anak Agar Mau Tidur Sendiri di Kamarnya, Orangtua Perlu Lakukan Hal Ini
Orangtua mungkin memilih untuk tidur bersama anaknya yang masih kecil. Tapi ada juga yang beranggapan sudah saatnya anak tidur sendiri di kamarnya.
Anak bisa merancang kamarnya sendiri. Bersama orangtua, si kecil bisa berbelanja seprai, lemari, dan gordennya.
Ini akan meningkatkan hubungannya dengan kamarnya. Anak akan merasa memiliki kamar itu, dan membuatnya betah bertahan di kamar.
3. Lakukan secara bertahap
Dorong si kecil untuk bermain di kamarnya dan tempat tidur baru sebelum dia benar-benar tidur di sana.
Pindahkan mainan, permainan, dan pakaiannya dari kamarmu ke kamarnya.
Dia bisa bermain di sana di siang hari meskipun dia terus tidur di tempat tidur bersama orangtuanya.
Kemudian, pilih satu malam di mana dia akan mulai tidur di kamarnya sendiri.
4. Bersikaplah tegas
Karena dia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya tidur di samping orangtua di malam hari, kemungkinan besar dia akan menolak tidur di tempat tidurnya sendiri pada awalnya.
Anak mungkin juga akan merasa gelisah. Fase menetap ini bisa berlangsung hingga tiga atau empat minggu, jadi bersabarlah. Jangan menyerah pada prosesnya.
5. Tetap pada rencana
Empat minggu pertama setelah transisi dimulai sangat penting. Itulah saat ketika anak kecil mungkin akan melakukan tantangan terkuatnya dengan harapan kembali tidur bersama dengan orangtuanya.
Ingatkan diri bahwa keputusan untuk membuatnya tidur di kamarnya adalah untuk alasan yang baik.
6. Jadilah fleksibel
Setelah tidur bersama adalah sesuatu dari masa lalu, jadilah fleksibel untuk mempertimbangkan latihan dalam keadaan khusus.
Misalnya, ketika dia sakit, tidur bersama bisa memberikan pemulihan psikologisnya.
Sesekali, tidur bersama anak tidak akan mengubah kebiasaan yang sudah tercipta sebelumnya. Namun, berhati-hatilah agar kamu tidak kembali ke kebiasaan lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Tips Membuat Anak Nyaman Tidur di Kamarnya Sendiri