Ramadan 2020
Yang Mesti Diketahui Orangtua Ketika Anak Ingin Belajar Puasa di Usia Dini
Banyak orangtua sering bertanya, sebenarnya umur berapa anak diperbolehkan mulai puasa?
1. Perhatikan lama puasa
Setelah kita makan, kadar gula darah di dalam tubuh akan meningkat dan bertahan selama kurang lebih 4 jam.
Baca: Gorengan Jadi Menu Favorit Buka Puasa, Bagaimana Meminimalisir Mudaratnya?
Bagi anak-anak yang baru pertama belajar berpuasa, patokan jam ini dapat dipakai untuk menentukan jam berbukanya, yaitu 4 jam setelah sahur.
Jika sudah terbiasa, waktu puasa bisa diperlama hingga 6-8 jam, baru kemudian puasa penuh hingga Maghrib.
2. Pilih jenis makanan yang sesuai
Pastikan nutrisi anak tetap tercukupi. Saat sahur, pilih makanan yang mengenyangkan dengan indeks glikemik yang rendah, seperti beras merah, ubi, singkong, kacang hijau, sayur-sayuran, dan buah.
Saat berbuka, pilih makanan yang dapat meningkatkan kadar gula dengan cepat, misalnya kurma, air jeruk, semangka, nasi, atau roti.
Pastikan asupan protein, sayur, dan buah si kecil tetap terpenuhi.
Di bulan puasa, umumnya banyak disajikan makanan dengan kadar gula tinggi, seperti berbagai macam es buah, kolak, aneka jajanan.
Pastikan anak tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula.
3. Perbanyak minum air putih
Kadar air di dalam tubuh anak-anak lebih besar dari orang dewasa. Pastikan anak-anak minum air yang cukup dari waktu berbuka sampai waktu sahur.

Tambah asupan cairannya dengan memberi makan yang mengandung banyak air, seperti sayur dan buah, atau dalam bentuk makanan berkuah.
Dengan memperbanyak minum air putih, anak bisa terhindar dari dehidrasi.
4. Kurangi aktivitas fisik