Senin, 6 Oktober 2025

Ramadan 2020

Yang Mesti Diketahui Orangtua Ketika Anak Ingin Belajar Puasa di Usia Dini

Banyak orangtua sering bertanya, sebenarnya umur berapa anak diperbolehkan mulai puasa?

Editor: Willem Jonata
Shutterstock
Ilustrasi anak makan buah. 

1. Perhatikan lama puasa

Setelah kita makan, kadar gula darah di dalam tubuh akan meningkat dan bertahan selama kurang lebih 4 jam.

Baca: Gorengan Jadi Menu Favorit Buka Puasa, Bagaimana Meminimalisir Mudaratnya?

Bagi anak-anak yang baru pertama belajar berpuasa, patokan jam ini dapat dipakai untuk menentukan jam berbukanya, yaitu 4 jam setelah sahur.

Jika sudah terbiasa, waktu puasa bisa diperlama hingga 6-8 jam, baru kemudian puasa penuh hingga Maghrib.

2. Pilih jenis makanan yang sesuai

Pastikan nutrisi anak tetap tercukupi. Saat sahur, pilih makanan yang mengenyangkan dengan indeks glikemik yang rendah, seperti beras merah, ubi, singkong, kacang hijau, sayur-sayuran, dan buah.

Saat berbuka, pilih makanan yang dapat meningkatkan kadar gula dengan cepat, misalnya kurma, air jeruk, semangka, nasi, atau roti.

Pastikan asupan protein, sayur, dan buah si kecil tetap terpenuhi.

Di bulan puasa, umumnya banyak disajikan makanan dengan kadar gula tinggi, seperti berbagai macam es buah, kolak, aneka jajanan.

Pastikan anak tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula.

3. Perbanyak minum air putih

Kadar air di dalam tubuh anak-anak lebih besar dari orang dewasa. Pastikan anak-anak minum air yang cukup dari waktu berbuka sampai waktu sahur.

balita minum air putih
balita minum air putih (net)

Tambah asupan cairannya dengan memberi makan yang mengandung banyak air, seperti sayur dan buah, atau dalam bentuk makanan berkuah.

Dengan memperbanyak minum air putih, anak bisa terhindar dari dehidrasi.

4. Kurangi aktivitas fisik

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved