Senin, 6 Oktober 2025

Deretan Ucapan Hari Ibu dari Artis dan Menteri hingga Presiden, Simak Sejarahnya di Sini

Di Indonesia, hari ibu dirayakan pada 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.Berbagai ucapan untuk peringati Hari Ibu, simak sejarahnya

TribunWow.com/Octavia Monica
Ilustrasi Hari Ibu - Di Indonesia, hari ibu dirayakan pada 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.Berbagai ucapan untuk peringati Hari Ibu, simak sejarahnya 

Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia ikut serta merayakan Hari Ibu dengan mengunggah foto di akun Instagram @prabowo.

"Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2019.

My mother on the left with her three sisters from Minahasa."

Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo juga meunggah foto dalam rangka Hari Ibu pada akun Instagram @jokowi.

"Wajah Indonesia hari ini dan di masa depan, adalah wajah yang turut dibentuk oleh kaum ibu,

Perempuan-perempuan yang punya akses dan kesempatan yang luas ke seluruh palagan pengabdian kepada bangsa.

Mereka berdaya di bidang ekonomi, politik, sosial, dan kemasyarakatan. Dan tentu saja, kaum perempuan membangun peradaban bangsa melalui pengasuhan anak-anak di dalam keluarga.

Perempuan yang berdaya adalah wujud Indonesia yang maju," tulis akun @jokowi.

Berikut sejarah Hari Ibu dikutip dari wikipedia.org:

Perayaan Hari Ibu di Indonesia diperingati pada 22 Desember.

Diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, bertepatan dengan ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Tanggal 22 Desember dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Arti dari Hari Ibu telah banyak berubah, kini Hari Ibu diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap ibu.

Ada juga yang merayakan dengan cara bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya.

Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.

Kongres tersebut diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved