Berita Viral
VIRAL Cerita Layangan Putus, Salahkah Kita Curhat di Media Sosial? Begini Penjelasan Psikolog
Viral cerita pilu Layangan Putus Terlepas dari benar atau cuma keisengan seseorang untuk mecari sensasi,salahkah kita curhat di media sosial?
Viral cerita pilu Layangan Putus Terlepas dari benar atau cuma keisengan seseorang untuk mecari sensasi,salahkah kita curhat di media sosial?
TRIBUNNEWS.COM- Viral cerita pilu 'Layangan Putus' baru-baru ini menghiasi lini media sosial.
Kisah ini menjadi viral setelah diunggah oleh wanita dari 4 orang anak yang suaminya direbut pelakor dan diam-diam pergi berbulan madu.
Kini, keduanya resmi bercerai, tapi sang suami tak lagi memberikan nafkah kepada keempat anaknya yang masih kecil.
Media sosial Facebook, Twitter dan Instagram baru-baru ini dihebohkan dengan #Layanganputus.
Netizen beramai-ramai membagikan kisah perselingkuhan menjengkelkan.
Kisah perselingkuhan ini ditulis oleh akun Facebook Mommi Asf.
Baca: Mengenang Satu Tahun Kepergian Pretty Asmara, Artis yang sudah Berbakat Sejak SD

Hingga berita ini diturunkan, tulisan tersebut sudah dihapus, namun sudah banyak yang membagikannya kembali.
Terlepas dari benar atau cuma keisengan seseorang untuk mecari sensasi, salahkah kita curhat di media sosial?
Kepala UPT bimbingan dan konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, S. Psi., M. Si. memandang mencurahkan isi hati di media sosial adalah cara yang tidak tepat.
Menurutnya, seseorang harus pandai memilah mana persoalan yang bisa dibagikan ke publik, mana persoalan yang harus diselesaikan secara pribadi.
Sehingga niat awalnya untuk menyelesaikan masalah, justru menambah masalah.
Baca: Mengenal Lebih Dekat Sofyan Basir, Sosok Mantan Dirut PLN yang Divonis Bebas
"Harus diseleksi mana informasi yang bisa dikonsumsi publik"
"Mana persoalan yang harus selesaikan secara personal," ungkap Hudaniah saat Tribunnews.com hubungi lewat sabungan telepon, Senin (04/11/2019).
Hudaniah melanjutkan memang terjadi perubahan besar dalam pola interaksi orang saat ini.
Perkembangan teknologi yang cepat membuat kuantitas komunikasi lewat media sosial lebih tinggi dibanding melakukan tatap muka langsung.
Sedangkan kehadiran orang lain dalam kebutuhan berkomunikasi, terutama dalam menyelesaikan masalah itu sangat penting.
Ini yang membuat orang sekarang lebih suka mencurahkan isi hati ke media sosial.
Baca: Ini Pesan Khusus Presiden FIFA Gianni Infantino untuk Rakyat Indonesia
"Frekuensi orang tatap langsung berkurang dan lebih banyak ke sosmed," ujar Hudaniah.
Selain itu, respon yang cepat menjadikan reinforcement (penguatan) untuk orang-orang yang curhat ke media sosial.
Media sosial juga membuat banyak orang perhatian hingga bersimpati.
Berbeda dengan curhat secara langsung tatap muka dengan orang lain, repost tidak selalu seperti yang diharapkan.
"Kalau di media sosial langsung direspon banyak dan orang akan bersimpati," tegasnya.
Hudaniah melanjutkan, setidaknya ada dua tipe orang ketika menyelesaikan sebuah masalah.
Pertama menyelesaikan masalah secara sesaat, seperti curhat di media sosial.
Biasanya, cara ini hanya membuat orang tersebut lega namun tidak dapat menyelesaikan masalah yang sebenarnya.
"Nah secara sesaat dia lega, aku sudah curhat banyak yang simpati," kata Hudaniah.
Tipe kedua menyelesaikan masalah dengan berorientasi dengan sumber permasalahan.
Dengan cara ini membuat orang fokus terhadap penyelesaian akar masalah, bukan pelampiasan sesaat seperti curhat di media sosial.
"Jadi apakah kalau saya menggunakan media sosial itu apakah sumber masalah saya benar benar selesai?," terang Hudaniah.
Jadi, Hudaniah menyimpulkan jika curhat di media sosial harus ada filter sehingga tidak menimbulkam masalah baru.
"Curhat di media sosial ada resiko-resikonya," tutupnya.
Baca: Tips Merawat Sepeda Motor di Musim Hujan, Lakukan Ini agar Umur Kendaraan Lebih Panjang
Cerita Layangan Putus Viral
Sebelumnya, telah viral sebuah kisah layangan putus di berbagai media sosial.
Kisah tersebut menceritakan seorang istri lima anak yang meninggalkan suaminya yang telah berpoligami.
Cerita tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Mommi ASF.
Cerita yang bermula dari Facebook ini pun langsung viral dan banyak menjadi perbincangan apalagi di kalangan wanita.
Layangan Putus adalah judul cerita bersambung dari akun di salah satu grup kepenulisan ternama nasional yang dipimpin oleh Ayah Isa Alamsyah, suami dari Bunda Asma Nadia yang kerap kali berbagi kisah mengenai rumah tangga.
Dalam cerita nyata itu dituliskan bahwa suami yang dikenal punya beberapa channel YouTube, diam-diam menikah dengan seorang wanita yang lebih muda.
Baca: Jokowi Tunjuk Langsung Dewan Pengawas KPK, Nama Ahok dan Antasari Azhar Kembali Muncul
Di sana diceritakan sang suami yang seorang pemilik channel Youtube dengan satu juta lebih subscriber itu ternyata berselingkuh dengan seorang selebgram sebelum dia menikahinya.
Alasan untuk pernikahan diam-diam itu adalah demi mempertahankan si perempuan tersebut.
Sang suami sempat menghilang 12 hari.
Istrinya kelimpungan mencari bapak dari 5 anaknya ini.
Sang suami pun pulang setelah 12 hari menghilang, setelah ditekan dia pun mengakui kalau dia melakukan honeymoon atau bulan madu bersama istri keduanya.
Setelah mengetahui pernikahan suaminya diam-diam, Mommy ASF ini pun memilih untuk bercerai dan berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)