Selasa, 30 September 2025

Age Challenge Pakai Aplikasi FaceApp Dianggap Bahaya, FBI Diminta Selidiki, Ini Respons Perusahaan

Viral Age Challenge pakai aplikasi FaceApp. FaceApp dianggap berbahaya. FBI diminta untuk melakukan penyelidikan.Ini respons perusahaannya!

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Instagram @bclsinclair, @aurakasih, @agnezmo, @adipati
Viral Age Challenge pakai aplikasi FaceApp. FaceApp dianggap berbahaya. FBI diminta untuk melakukan penyelidikan.Ini respons perusahaannya! 

Maraknya penggunaan FaceApp juga mendapat perhatian dari negara AS.

Senator AS Chuck Schumer meminta FBI dan FTC melakukan penyelidikan terhadap aplikasi tersebut.

Schumer mengaku prihatin terhadap aplikasi tersebut.

"Saya menulis hari ini untuk menyatakan keprihatinan saya mengenai FaceApp," tulis Schumer dikutip darI TechCrunch.

Dalam suratnya, Schumer menyebut bebrapa persetujuan yang ditawarkan oleh FaceApp dapat menyesatkan konsumen dan bahkan mungkin penipuan perdagangan.

Selain itu, Schumer juga mempertanyakan mengenai perlindungan data pengguna.

"Saya meminta FBI untuk melihat apakah data pribadi yang diunggah oleh jutaan orang di AS ke FaceApp akan berpindah tangan ke pemerintah Rusia, atau entitas yang terafiliasi dengan pemerintah Rusia," tulisnya.

Baca: Gak Usah Ikutan Wajah Tua Age Challenge dari FaceApp, Mending Bikin Wajah Muda 15 Tahun, Ini Caranya

Baca: Viral Aplikasi FaceApp: Bahaya Mengintai hingga Cara Mudah Menggunakannya

FaceApp dikembangkan oleh perusahaan Rusia bernama Wireless Lab.

Menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, perusahaan FaceApp menyebut gambar yang telah diunggah akan dihapus dalam waktu 24 jam.

Mengutip dari TechCrunch, FaceApp mengonfirmasi bahwa sebagian besar pemrosesan diperlukan untuk memberi efek yang dilakuakn di cloud.

"Sebagian besar gambar dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak tanggal unggah," jelas FaceApp.

Mengenai data pengguna yang banyak dikhawatirkan, FaceApp juga mengklaim tidak ada data pengguna yang dikirim ke Rusia meski perusahaan tersebut berbasis di Rusia.

Penyimpanan dan pemrosesan cloud dilakukan menggunakan infrastruktur yang berbasis di luar Rusia.

Masih mengutip dari sumber yang sama, penyimpanan dan pemrosesan menggunakan AWS dan Google Cloud.

Hal ini disampaikan oleh pendiri Yaroslav Goncharov.

FaceApp juga mengklaim tak menjual data pengguna seperti yang dituduhkan.

"Kami tidak menjual atau berbagi data pengguna dengan pihak ketiga mana pun," tambahnya.

FaceApp kembali menegaskan jika pihaknya tak pernah mentransfer gambar lain dari telepon ke cloud kecuali foto terpilih yang akan diedit.

Pengguna dapat meminta data mereka untuk dihapus kepada FaceApp.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan