Senin, 6 Oktober 2025

Mayoritas Orangtua Indonesia Khawatir Putra-Putrinya akan Dibully Saat Aktivitas Online

Teknologi telah mengubah cara anak-anak kita tumbuh sehingga orangtua membutuhkan aturan-aturan baru

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-inlihat foto Mayoritas Orangtua Indonesia Khawatir Putra-Putrinya akan Dibully Saat Aktivitas Online
Bullying di kalangan anak-anak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Norton dari Symantec mengungkap kekhawatiran terbesar para orangtua terhadap dunia digital terkaitperlindungan anak-anak yang melakukan aktivitas online melalui laporan 2017 Norton Cyber Security Insights  : Indonesia.

Tahun ini, NCSIR mengungkapkan sebanyak 92% responden di Indonesia yang telah memiliki anak merasa khawatir putra-putri mereka akan dibully  saat melakukan aktivitas online.

 “Dalam parenting, kita banyak banyak menemukan hal-hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya,” kata Chee Choon Hong, Direktur, Asia Consumer Business, Symantec dalam keterangannya, Rabu (5/9/2018).

Dikatakannya, teknologi telah mengubah cara anak-anak kita tumbuh sehingga orangtua membutuhkan aturan-aturan baru.

Keluarga kini berada dalam era yang memandang perdebatan mengenai aturan durasi beraktivitas online hampir sama pentingnya dengan jam tidur.

Sebagian orangtua melarang anak-anak mereka mengakses media sosial atau bermain game.

Sementara itu, ada pula orangtua mengawasi pertemanan instan anak-anak mereka dengan teman-temanmereka di negara lain dengan zona waktu berbeda.

Baca: Jadi Korban Bully, Roy Kiyoshi Curhat ke Fans, Lihat Aksi Penggemarnya, Siap Membela Sampai Kapanpun

"Di era digital seperti saat ini, orangtua harus memahami  cara mempersiapkan, melindungi, dan memberdayakan anak-anak untuk menggunakan teknologi secara aman,” katanya.

Meskipun semakin khawatir, orangtua secara teratur mengawasi aktivitas online anak-anak bukanlah hal yang umum dilakukan.

Bahkan, hanya 57% orangtua yang disurvei melaporkan selalu mengawasi anak-anak mereka ketika melakukan aktivitas online.

"Sebanyak 75% responden melaporkan selalu mengawasi anak-anak ketika mereka berbelanja online dan 51% mengklaim mengawasi mereka ketika berkomunikasi melalui video," katanya.

Dari orang semua tua yang disurvei, hanya 57% melaporkan selalu mengawasi anak-anak ketika menggunakan media sosial dan 50% akan mengawasi anak-anak ketika mereka membuka atau menulis email.

Ketika responden diminta menceritakan hal apa saja yang telah mereka lakukan untuk melindungi anak-anak saat online, jawaban mereka bermacam-macam.

- 51% orangtua hanya mengizinkan anak-anak mengakses konten dan website tertentu
- 57% orangtuamengizinkan anak-anak mengakses internet hanya dengan pengawasan mereka
- 41% orangtua meninjau atau memberikan persetujuan terlebih dahuluuntuk semua aplikasi yang diunduh anak-anak
- 55% orangtua memeriksa riwayat browser anak-anak
- 43% orangtua membatasi informasi yang dapat dikirim anak di profil media sosial mereka
- 29% orangtua mengawasi router di rumah
- 16 % orangtua meminta anak-anak menggunakan komputer di ruang keluarga

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved