Minggu, 5 Oktober 2025

Demensia dan Hilang Ingatan, Wanita Ini Tetap Peluk Suami dengan Hangat: Aku Tau Aku Aman Bersamanya

Foto seorang istri yang memeluk hangat suaminya di sofa viral di Twitter akhir-akhir ini.

Penulis: Tiara Shelavie
Twitter
Phyllis Feener 

TRIBUNNEWS.COM - Foto seorang istri yang memeluk hangat suaminya di sofa viral di Twitter akhir-akhir ini.

Akun Twitter Kelli Taylor mengunggah foto kedua orang tuanya pada 26 April lalu.

Di foto tersebut tampak ayah dan ibunya duduk dan berpelukan di sofa.

Ternyata, ada kisah sedih di balik foto tersebut.

Dilansir Tribunnews dari Daily Mail, ibu lima anak bernama Phyllis Feener tersebut mulai kesulitan melakukan pekerjaan-pekerjaan ringan pada tahun 2012 lalu.

Semula ia merasa hal itu adalah gejala menopause.

Di usia 52 tahun, Phyllis sudah mulai sering pikun.

Phyllis tidak terlalu memikirkan penyakitanya itu.

Tapi lama kelamaan, ia merasa keadaannya makin memburuk.

Ia pun memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannnya di Mount Juliet, Tennessee.

Phyllis akhirnya memeriksakan diri ke dokter.

Dengan beberapa kali pemeriksaan, pada awal tahun 2013, barulah diketahui fakta bahwa dirinya menderita demensia.

Lima tahun kemudian, Phyllis memasuki stadium akhir penyakitnya yang kemungkinan besar tak bisa diobati lagi.

Namun keluarga Phyllis tetap kuat, serta memberinya semangat untuk terus berjuang.

Putrinya, Kelli, kemudian mengunggah fotonya dan kemudian menginspirasi banyak orang.

Kelli berkata:

"Dia (ibuku) tidak selalu ingat nama ayah, tapi dia tahu dia aman bersamanya.

Jika ini bukan cinta, aku tidak tahu lagi apa ini."

Sejak diunggah di Twitter pada 25 April lalu, tweet tersebut meledak dengan lebih dari 5300 respon, 624 ribu likes, dan diretweet lebih dari 120 ribu kali.

Phyllis didiagnosis salah satu tipe demensia yang lebih banyak mempengaruhi kemampuan berbicaranya.

Penyakit itu membuatnya kesulitan menemukan kata-kata, arti kalimat.

Ia juga berbicara dengan pelan dan penuh ragu-ragu.

Penyakit tersebut mempengaruhi ingatan tentang pengertian kata, serta mempengaruhi kelancaran berbicara.

Seiring berjalannya waktu, Phyllis kesulitan mengerti struktur kalimat dan berbicara yang lancar.

Menurut terapis, Phyllis hanya memiliki waktu tersisa beberapa tahun lagi, namun keluarganya berusaha sebisa mungkin untuk mencari pengobatan dan perawatan yang paling efisien.

Keluarga Phyllis juga menggalang dana di GoFundMe demi memperlambat demensia yang dideritanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved