Pemerintah Larang Punya Anak Lebih dari 1, Pasutri Ini Akhirnya Buang Bayi Mereka, 20 Tahun Kemudian
Selama berpuluh-puluh tahun, Tiongkok memiliki peraturan ketat dimana pasangan menikah hanya diperbolehkan memiliki satu anak saja.
Jika memang takdir, maka temuilah kami lagi di Broken Bridge di Hangzhou pada pagi hari Festival Qixi 10 atau 20 tahun dari sekarang."
Bayi mungil itu kemudian ditemukan di pasar dan dibawa oleh panti asuhan Suzhou.
Ia kemudian diadopsi oleh keluarga Amerika yang telah memiliki dua anak laki-laki tapi ingin anak perempuan Chinese.
Baca: Lucu! Bukan Buku, Lihat Apa yang Dimasukkan Gadis Kecil ini ke Tas Sekolahnya

Ken dan Ruth Pohler membawa Jingzhi ke Amerika, mengubah namanya menjadi Catherine Su "Kati" Pohler.
Ketika catatan tersebut diterjemahkan, Ruth dan suami merasa terenyuh dan memutuskan untuk menyimpan catatan itu.
Mereka berencana untuk mengatakan apa yang terjadi saat Kati berusia 18 tahun.
Meski sudah jelas Kati diadopsi, ia tidak benar-benar mempermasalahkannya.
Kati dirawat dengan baik oleh keluarga Amerika-nya.
10 tahun setelah meninggalkan bayinya di Broken Bridge, Xu dan Qian benar-benar pergi ke jembatan itu dengan harapan anaknya datang.
Mereka membawa tanda besar bertuliskan nama anak mereka dan mendekati semua gadis yang ada di jembatan.
Namun, mereka pulang dengan kekecewaan.
Saat itu, Pohler meminta bantuan teman, Annie Wu, yang sedang berada di Tiongkok untuk memeriksa Broken Bridge untuk melihat apakah orang tua kandung Kati ada di sana.
Annie datang ke sana beberapa menit setelah Xu dan Qian pulang.
Annie kemudian berbicara pada kru TV yang ada di sana dan akhirnya melihat orang tua kandung Kati.