Sosok Inspiratif
Kisah Fitri Aulia, Si Cantik yang Sukses Kembangkan Bisnis Hijab Syar'i Nan Stylish
Bisnis Fitri Aulia ini berawal dari membuat tas kulit sintesis pada masa kuliah di FISIP Universitas Indonesia jurusan Administrasi Bisnis.
Sedangkan untuk sewa dipatok Rp 5 juta.
Memproduksi bridal akan lebih lama karena ada detail-detail busana, seperti payet dan bordir. “Meski lebih lama dan susah, tapi dari sisi desainer lebih puas mengerjakannya. Untuk mengekspresikan passion saya di fashion, ya, lihat di baju pengantin muslim ini.”
Benahi Manajemen
Kesuksesan Fitri tak lepas dari peran suami yang lebih menangani sisi branding dan marketing.
“Kerjanya mulai dari bagaimana orang mendapatkan persepsi tentang Kivitz, bagaimana orang bisa membaca tentang Kivitz lewat visual, membuat sosial media agar lebih dikenal, bikin foto yang pas seperti apa, begitu juga captionnya harus mengena.”
Selanjutnya, Fitri ingin membenahi manajemen Kivitz yang diakuinya masih serabutan.
“Dulu, kan, enggak pakai target, sekarang harus ada targetnya jadi lebih teratur dan jelas targetnya,” papar Fitri yang sempat sekolah di Lasalle College selama 2 tahun.
Dari sekolah tersebut Fitri mendapatkan ilmu fashion. “Saya jadi mengerti tentang produksi atau bahan yang baik untuk busana itu seperti apa. Makanya saya merasa makin matang jadi desainer bukan karena ikut-ikutan.”
Harga yang dipatok Fitri termasuk yang premium sehingga benar-benar menjaga kualitas atau bisa dibilang harga dengan kelas butik.
“Saya tidak mau memberikan kualitas jelek. Namun, saya juga pengin membuat busana dengan harga lebih terjangkau. Kalau biasanya dijual dengan harga Rp 500 ribuan, nanti ada yang dijual seharga Rp 200-400 ribu.”
Kendala dan Penjiplak
Di balik kesuksesan Kivitz, Fitri juga pernah menemui kendala.
“Lebaran tahun lalu saya sempat bikin busana dengan warna pastel, pink, dan cokelat muda di luar warna biasanya. Ternyata penyuka Kivitz sudah tahu kalau itu bukan warna-warna Kivitz. Akibatnya, penjualannya pun kurang berjalan,” kenangnya.