Irina Shayk Tak Rela Wajahnya Disentuh Pisau Operasi Plastik
Perempuan asal Rusia itu tidak rela wajahya bersentuhan dengan pisau bedah lantaran ingin tampil apa adanya.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Bagi sebagian perempuan, penuaan adalah momok yang paling menakutkan. Tidak heran, operasi plastik kerap menjadi jalan pintas mereka demi tampil awet muda.
Namun tidak demikian dengan supermodel seksi Irina Shayk. Perempuan asal Rusia itu tidak rela wajahya bersentuhan dengan pisau bedah lantaran ingin tampil apa adanya.
"Saya tidak percaya dengan operasi plastik," kata Irina kepada Telegraph.
Menurut mantan kekasih Ronaldo itu, setiap perempuan memiliki kecantikan tersendiri. Sayangnya, perempuan kurang percaya diri untuk menunjukkannya.
"Ketika pemotretan, aku mengatakan kepada diriku bahwa aku mencintai tubuhku. Aku berharap, semua perempuan merasakan hal yang spesial itu dan jatuh cinta pada tubuhnya, tidak peduli ukurannya," kata perempuan kelahiran Yemanzhelinsk, Rusia, 6 Januari 1986, itu.
Namun tidak bisa dimungkiri, Irina dianugerahi kemolekan yang hampir sempurna. Untuk menjaga lekuk dan kebugaran tubuhnya, ia aktif melatih fisiknya.
Beberapa jenis latihan fisik yang dilakoninya antara lain ju-jitsu dan kardio. Baginya, kedua jenis latihan fisik itu sangatlah menyenangkan.
"Sangat menyenangkan! Anda harus menemukan jenis olahraga yang cocok untuk Anda. Aku tipikal orang yang cepat merasa bosan, jadi aku tidak takut untuk mencoba hal baru," kata Irina.
Soal penampilan, model yang kerap menghiasi sampul majalah Sports Illustrated Swimsuit itu cukup cermat dalam membelanjakan uangnya untuk pakaian.
Mengaku sangat menghemat untuk urusan fashion, Irina lebih senang membeli baju-baju bergaya simpel dan klasik karena dapat dipakai kapan saja terlepas dari tren yang berlaku.
"Gayaku sangat simpel. Aku bisa seharian mengenakan pakaian gym. Ketika libur bekerja, aku tampil biasa saja. Aku benci menata rambut dan makeup. Buatku itu membosankan," kata dia.
Dalam wawancara tersebut, model Victoria's Secret itu juga sempat mengungkit tentang pengalaman pertamanya terjun di industri mode sebagai model.
Irina memulai kariernya di Paris saat berusia 20 tahun. Ia sempat melalui masa-masa berat di awal kariernya.
"Aku tidak mengerti bahasanya, aku juga tidak memiliki uang. Aku tinggal di apartemen kecil bersama para model yang beberapa di antaranya sering menggangguku. Sungguh bisnis yang penuh tantangan dan sangat kompetitif," kata Irina. (Daniel Ngantung)
